JAKARTA – Masyarakat Energi Baru Terbarukan Indonesia (METI) berharap pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus menjaga komunikasi yang baik dengan berbagai pemangku kepentingan yang bisa jadi modal yang harmonis dalam melaksanakan pengembangan energi baru terbaruka (EBT).

Suryadarma, Ketua Umum METI, menyampaikan bahwa beberapa prinsip transparansi sudah diterapkan. Karena itu, akan menjadi tugas berat bagi Menteri ESDM yang baru untuk meneruskan dan meluruskan missed implementasi dalam pengembangan EBT antara pemerintah sebagai regulator dengan PT PLN (Persero) sebagai badan utilitas publik.

“Menteri Sudirman Said sudah berkarya. Meletakan reformasi yang penting di sektor energi dan di Kementerian ESDM. Semoga menteri yang baru peka terhadap masalah-masalah laten, profesional, dan mau mendengar serta melakukan perubahan yang hakiki,” ujar Suryadarma kepada Dunia Energi, Rabu (3/8).

Suryadarma mengatakan Kementerian ESDM harus tetap melaksanakan program prioritas pemanfaatan EBT, mengurangi penggunaan minyak bumi, termasuk penggunaan batu bara untuk ketahanan energi dan meningkatkan efisiensi energi serta pengurangan subsidi energi.

“Beberapa aspek untuk mendukung pengembangan EBT sudah diimplementasikan oleh Kementerian ESDM termasuk penetapan kebijakan harga energi yang sesuai dengan keekonomian walaupun belum terlaksana dengan baik akibat adanya missed implementasi oleh PLN,” tandas Suryadarma.(RA)