JAKARTA – Penerimaan dana sawit sepanjang 2017 diproyeksikan mencapai Rp 10,3 triliun. Jumlah tersebut turun dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 11,7 triliun.

Bayu Khrisnamurti, Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit, mengatakan dari total proyeksi penerimaan dana sawit tahun ini, sebesar Rp 9,6 triliun disiapkan untuk mendukung program penggunaan bahan bakar nabati (BBN) jenis biodiesel (B20) di dalam negeri, dan program strategis lainnya.

“Dana sawit 2017 didasarkan pada asumsi crude oil US$50-US$60 per barel dan CPO US$650-US$750 per ton. Subsidi per liter untuk biodiesel tahun ini akan lebih kecil dari tahun lalu. Subsidi biodiesel tahun lalu Rp 4.500-Rp5.500 per liter,” kata Bayu di Jakarta.

Bayu menambahkan dukungan dana untuk peremajaan kebun rakyat sama dengan 2016, yaitu sekitar Rp 400 miliar. Untuk dukungan pengembangan sarana prasarana petani dialokasikan Rp 160 miliar.

“Total dukungan dana yang Iangsung akan diterima petani mencapai lebih dari Rp 560 miliar,” ungkap dia.

Menurut Bayu, dukungan dana riset dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) akan mencapai Rp 160 miliar, untuk membiayai riset yang telah dimulai 2016 maupun riset baru.

“Dana promosi dan diplomasi dianggarkan sebesar Rp 65 miliar dengan fokus pada pasar India, Pakistan, Belanda dan China, dengan perhatian khusus pada pasar dalam negeri, ltalia, Spanyol, dan Amerika Serikat (AS),” tandas Bayu.(RA)