JAKARTA – PT Vale Indonesia Tbk (INCO), produsen nikel dalam matte, hingga semester I 2017 telah memproduksi 37.331 metrik ton nikel dalam matte, naik tiga persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 36.256 ton. Peningkatan produksi semester I terutama didorong kenaikan produksi pada periode April-Juni 2017.

“Produksi kuartal II tahun ini lebih tinggi dibandingkan produksi kuartal I seiring selesainya pelaksanaan aktivitas pemeliharaan,” ujar Nico Kanter, Chief Executive Officer dan Presiden Direktur Vale Indonesia, Kamis (20/7).

Volume produksi Vale kuartal II yang sebesar 20.107 ton, meningkat 17% dibanding produksi kuartal I 2017 sebesar 17.224 ton. Secara year on year, produksi kuartal II tahun ini juga lebih tinggi empat persen dibanding produksi kuartal II 2016 yang mencapai 19.362 ton.

“Melihat produksi hingga kuartal II, kami tetap mempertahankan target produksi 2017 sebesar 80 ribu metrik ton nikel dalam matte,” kata Nico.

Pada 2016, produksi Vale di bawah target, yakni hanya 77.581 ton. Tidak tercapainya target disebabkan adanya kegagalan teknis pada salah satu transformer di elektrik furnish. Kegagalan teknis ini terjadi pada awal November 2016, sehingga membuat proses produksi sedikit terganggu hingga akhir 2016.

Vale menjual seluruh produksinya ke pasar ekspor. Sebesar 80 persen dijual kepada induk usaha, di Canada, Vale SA’s Sudbury. Sisanya, dijual kepada perusahan asal Jepang, Sumitomo Metal Mining Co. Ltd.(AT)