JAKARTA – PT Total E&P Indonesie menegaskan sebagian besar lapangan-lapangan minyak dan gas di Blok Mahakam sudah mature (mature fields) sehingga penurunan produksi secara alamiah (natural decline) pasti terjadi.

Kristanto Hartadi, Media Relations Department Head
Corporate Communication Division Total EP, mengatakan tugas Total sebagai operator adalah untuk menahan agar penurunan tersebut tidak tajam.

“Pada WP&B 2016, maka target produksi adalah  1,43 BCF (inlet gas) dan 56 ribu barrel oil per day minyak dan kondensat. Namun hingga hari ini, realisasi produksi kumulatif 2016 Blok Mahakam adalah 1,67 BCF (inlet gas) dan 64 ribu BOPD minyak dan kondensat,” ungkap Kristanto kepada Dunia Energi, Senin (21/11).

Pemerintah dan Pertamina menyepakati split dan signature bonus untuk Blok Mahakam

Menurut Kristanto, dalam Work Program and Budget (WP&B) 2016, Total melakukan sejumlah langkah untuk menjaga produksi Blok Mahakam, antara lain: melakukan pengeboran sumur-sumur pengembangan baru, merawat sumur-sumur produksi yang ada (well services & interventions) agar tetap berproduksi dengan baik, menerapkan berbagai teknologi antara lain dalam rangka untuk mengatasi problem pasir dan air yang biasa terjadi pada sumur-sumur tua, memasukkan senyawa kimia DRA yang terbukti mampu menjaga dan meningkatkan produksi minyak dan gas.

Kontrak produksi bagi hasil (production sharing contract/PSC) Total di Blok Mahakam akan berakhir pada 31 Desember 2017. Pemerintah telah menunjuk Pertamina untuk menggantikan Total dan mengoperasikan blok tersebut mulai 1 Januari 2018.

Salah satu tahap menjelang berakhirnya PSC adalah pemeriksaan fisik aset. Hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 135 Tahun 2009 juncto PMK No 165/2010.

Menurut Kristanto, bakunya hal ini dilakukan secara berjenjang yakni KKKS bersama SKK Migas (pihak yang mewakili Pemerintah RI), lalu SKK Migas melaporkan hasilnya ke Kementrian ESDM (PPBMN-KESDM), dan oleh PPBMN-KESDM hasil pemeriksaan fisik akan dilaporkan ke Kementerian Keuangan, dalam hal ini Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.

“Total E&P Indonesie selaku operator akan selalu berupaya untuk mendukung  proses pemeriksaan fisik aset tersebut dengan memberikan dukungan penuh berupa data, akses, mau pun logistik yang dibutuhkan,” kata dia.(RA)