JAKARTA- PT Aneka Tambang (Tbk) ANTM, badan usaha milik negara di sektor pertambangan, memperkirakan volume produksi feronikel tahun ini mencapai 24.100 ton nikel dalam feronikel (TNi) didorong telah tuntasnya bagian dari Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP), Sulawesi Tenggara. Target produksi feronikel tahun ini naik 30% dibandingkan target volume produksi tahun lalu sebesar 18.500 TNi.

“Realisasi volume produksi nikel tahun lalu sampai awal Desember mencapai 20.080 TNi. Artinya, sudah bisa dipastikan volume tersebut telah melampaui target,” ujar Direktur Antam Tedy Badrujaman dalam keterangan resmi kepada Bursa Efek Indonesia, Kamis (12/1).

Perseroan memproyeksikan tahun ini target volume penjualan feronikel sebesar 24.100 TNi, naik dibandingkan target penjualan feronikel tahun lalu sebesar 19.300 TNi.
Korporasi tambang milik negara, PT Antam (Persero) Tbk merampungkan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2×30 megawatt dengan nilai konstruksi US$ 145 juta.

P3FP melaksakanakan pekerjaan terakhir yaitu pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Pekerjaan PLTU berbahan energi batu bara itu merupakan paket VIII atau paket terakhir dalam P3FP. Dengan selesainya proyek itu, Antam bersiap untuk menyelesaikan P3FP secara keseluruhan untuk beroperasi komersial mulai tahun ini.

Tedy sebelumnya mengatakan selesainya proyek PLTU batubara itu menunjukkan bahwa ekspansi produksi feronikel tetap sesuai jalurnya. Setelah PLTU batu bara beroperasi, biaya energi feronikel perseroan diharapkan dapat turun sekitar 15-20%.

P3FP sendiri akan meningkatkan kapasitas produksi feronikel perseroan dari 18 ribu-20 ribu ton nikel dalam feronikel (TNi) pada saat ini menjadi 27 ribu-30 ribu TNi. Tedy optimistis dengan adanya penurunan biaya produksi, peningkatan kapasitas produksi dan peningkatan penjualan bijih nikel domestik, maka bisnis nikel tetap cerah dan memberikan imbal hasil serta profitabilitas yang solid.

Sejauh ini, hasil produksi feronikel perseroan diekspor ke Korea Selatan, Eropa, India, Taiwan dan Cina. Segmen operasi nikel, melalui penjualan ekspor feronikel, memberikan kontribusi sebesar 26% terhadap total penjualan bersih perseroan dan entitas anak pada 2015.

Segmen usaha nikel ini terdiri atas komoditas feronikel, bijih nikel kadar tinggi, dan bijih nikel kadar rendah. Komoditas feronikel diproduksi oleh Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBP) Nikel Sulawesi Tenggara. (DR)