JAKARTA– PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM),  badan usaha milik negara di sektor pertambangan mineral dan batubara, memproyeksikan kenaikan produksi emas dari tambang Pongkor di Bogor, Jawa Barat dan tambang di Cibaliung, Pandeglang, Banten tahun depan naik menjadi 2,450 ton dibandingkan proyeksi tahun ini sebesar 2,347 ton seperti terungkap dalam rapat dengar pendapat Komisi Energi DPR dengan manajemen Aneka Tambang (Antam), belum lama berselang.  Sedangkan target penjualan emas perseroan tahun depan diproyeksikan stagnan, sama seperti tahun ini, yaitu sebesar 10 juta ton.

Berdasarkan data perseroan, tambang Cibaliung memiliki cadangan 2,23 juta dry million ton (dmt) dan sumber daya 0,07 juta dmt. Sedangkan tambang Pongkor memiliki cadangan 2,12 juta dmt dan sumber daya 3,82 juta dmt.

Pada 2014 produksi emas perseroan tercatat 23.599 ounce dan 2013 sebesar 26.974 ounce. Hingga kuartal III 2015, Antam mencatatkan penjualan naik signifikan 129% menjadi 12.648 kg (406.643 ounce) dibandingkan periode sama tahun lalu. Selain produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung, perseroan melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia juga memurnikan emas dari pihak ketiga di seluruh Indonesia.

Dalam hal ekspansi usaha di komoditas emas, Antam juga telah sepakat untuk bekerjasama dengan Newcrest Mining Limited (Newcrest), perusahaan yang tercatat di Bursa Australia, dalam mengidentifikasi peluang dan pengembangan potensi pertambangan emas dan eksplorasi mineral pengikutnya pada beberapa area prospektif baru di Indonesia.

Kerja sama antara Antam dan Newcrest mencakup area di Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara, Sulawesi Utara dan Kepulauan Halmahera dan Maluku. Selain itu, Antam juga telah membuka Butik Emas Logam Mulia (LM) di kota Denpasar, Bali. Butik Emas LM Bali yang merupakan Butik LM ke-12 berlokasi di, Denpasar, Bali.

Tedy Badrujaman, Direktur Utama Antam, saat dikonfirmasi Dunia Energi mengaku belum bisa menginformasikan target perseroan tahun depan.

Dalam rilis laporan keuangan yang dirilis akhir November 2015, perseroan mencatatkan penjualan naik signifikan 56% menjadi Rp9,04 triliun. Kenaikan penjualan itu terutama disebabkan peningkatan signifikan volume penjualan penjualan komoditas emas pada periode Januari-September 2015 yang naik 129%menjadi 12.648 kg.

“Meski terjadi volatilitas harga komoditas, peningkatan volume penjualan komoditas emas yang signifikan serta upaya efisiensi yang berkelanjutan membuat Antam dapat membukukan laba kotor pada kuartal III 2015. Selain itu, dengan adanya revaluasi aset tanah yang dilakukan pada kuartal III-IV tahun ini akan meningkatkan aset dan neraca perusahaan,” kata Tedy. (DR)