JAKARTA – Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) memproyeksi produksi biodiesel 2019 bisa mencapai delapan juta kiloliter (kl), naik signifikan dibanding target produksi tahun ini 5,5 juta kl.

Paulus Tjakrawan, Ketua Harian Aprobi, mengatakan tahun depan diprediksi akan terjadi peningkatan permintaan biodiesel dari negara-negara konsumen utama di Asia dan Eropa.

“Pada 2019 bisa ekspor sampai dengan dua juta kl, China dan Eropa demandnya,” kata Paulus saat ditemui di Gedung DPR Jakarta, Rabu (5/12).

Pemerintah sudah menetapkan alokasi biodiesel periode Januari-Desember 2019 mencapai 6.197.101 kl yang akan diproduksi 19 badan usaha BBN.

Untuk alokasi biodiesel ke PT Pertamina (Persero) ditetapkan sebesar 5,3 juta kl.

“Tahun depan untuk Pertamina saja 5,3 juta kl. Target total 6,1 juta, lalu tambah perkiraaan ekspor dua juta kl jadi produksi 2019 sekitar delapan juta KL,” ungkap Paulus.

Pada tahun ini dari target produksi sebesar 5,5 juta kl, realisasi serapan biodiesel hingga sekarang sudah mencapai 3, 9 juta kl untuk penggunaan di dalam negeri. Kemudian sebanyak 1,3 juta kl sudah diperuntukan untuk ekspor. “Sampai dengan Desember ekspor 1,6 juta-1,7 juta kl,” tandas Paulus.(RI)