JAKARTA – Produksi batu bara milik klien dua perusahaan kontraktor jasa tambang, PT Pamapersada Nusantara dan PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) hingga lima bulan pertama 2017 tercatat meningkatkan 5,5%-35,4% dibanding periode Januari-Mei 2016.

Laporan operasional PT United Tractors Tbk (UNTR), induk usaha Pamapersada mencatat produksi batu bara milik hingga Mei tahun ini sebesar 43,6 juta ton, naik 5,5% dibanding periode Januari-Mei 2016 sebesar 41,3 juta ton.

Pamapersada memiliki kontrak pengelolaan tambang sejumlah produsen batu bara domestik seperti PT Adaro Indonesia, anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO); PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Indominco Mandiri, PT Kaltim Prima Coal, dan PT Kideco Jaya Agung, PT Jembayan Muarabara, dan PT Trubaindo Coal Mining.

Produksi batu bara milik klien BUMA, anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk juga naik 35,4% pada lima bulan pertama 2017 menjadi 17,2 juta ton.

Delta Dunia menargetkan hingga akhir 2017 produksi batu bara milik klien sebesar 45 juta-50 juta ton, naik dibanding realisasi produksi tahun lalu 35 juta ton.

Klien utama perseroan yang telah menjalin kontrak kerja jangka panjang di antaranya adalah PT Berau Coal, anak usaha PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU); PT Adaro Indonesia, anak usaha Adaro Energy dan PT Kideco Jaya Agung yang rata-rata kontraknya baru berakhir pada 2018-2019.

Volume pengupasan lapisan tanah penutup (overburden removal) Pamapersada dan BUMA juga tercatat naik. Volume overburden Pamapersada hingga Mei 2017 mencapai 297,6 juta bank cubic meter (bcm) dibanding periode yang sama 2016 sebesar 278,2 juta bcm.

BUMA juga mencatat peningkatan volume overburden dari 107,7 juta bcm pada periode Januari-Mei 2016 menjadi 139,9 juta bcm pada periode yang sama tahun ini.(AT)