Pengolahan bijih emas dan perak di Tambang Emas Martabe.

Pengolahan bijih emas dan perak di Tambang Emas Martabe.

TAPANULI SELATAN – Tambang Emas Martabe berhasil meraih kinerja gemilang di triwulan kedua tahun ini. Sepanjang Kuartal II – 2013, tambang kelas dunia yang berlokasi di Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara ini berhasil memproduksi 70.212 ounce emas dan 382.320 ounce perak. Dari situ, G-Resources selaku pengelola Tambang Emas Martabe meraup pendapatan sebesar USD 98,5 juta.

Presiden Direktur G-Resources Martabe, Peter Albert menuturkan, selain berhasil memacu kinerja produksi, Tambang Emas Martabe juga berhasil melakukan efisiensi biaya, dibawah patokan anggaran yang ditetapkan. Biaya operasi ini pun akan diupayakan untuk terus turun, sebagai wujud efisiensi.

“Biaya tunai operasional Tambang Emas Martabe turun menjadi  USD 510 per ounce selama Kuartal II – 2013 karena aktivitas penambangan dan pabrik pengolahan bijih telah melampaui target produksi,” jelas Peter pada Selasa, 30 Juli 2013.

Seiring peningkatan hasil produksi yang signifikan sejak kuartal sebelumnya, kata Peter, Tambang Martabe juga merevisi panduan target produksi emas yang akan dihasilkan di 2013 menjadi 280.000 ounce , melebihi target sebelumnya yakni 250.000 ounce.

“Satu tahun yang menandai penuangan emas pertama diperingati pada 24 Juli 2013 yang lalu. Sejak uji coba produksi dimulai pada 24 Juli 2012, Tambang Emas Martabe telah menghasilkan lebih dari 200.000 ounce emas dan hampir 1 juta ounce perak, sangat jauh melampaui harapan,” kata Peter lagi.

Ia pun menuturkan, dari keberhasilan memproduksi 70 Kilogram (Kg) lebih emas dan 382 Kg lebih perak, pendapatan yang diperoleh G-Resources dari penjualan emas dan perak selama kuartal kedua 2013 ini mencapai USD 98,5 juta.

“Keberhasilan berproduksi di atas kapasitas rancang disain dan merevisi panduan target kami sepanjang tahun ini, menunjukkan berbagai efisiensi operasional yang berhasil dicapai sejak kami memulai uji coba produksi hanya dalam jangka waktu 12 bulan terakhir,” ungkap Peter.

“Kami sangat bangga dengan pencapaian kinerja yang tinggi dan dedikasi tim kami selama tahun pertama ini. Kami akan bergerak terus mengembangkan Martabe menjadi salah satu tambang emas terkemuka di Asia,” sambung Peter.

Tambang Emas Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Propinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 1.639 km2, di bawah Kontrak Karya generasi keenam (“CoW”) yang ditandatangani April 1997.

Tambang Emas Martabe kini telah memiliki sumberdaya 8,05 juta oz emas dan 77 juta oz perak dan ditargetkan mulai berproduksi pada awal 2013, dengan kapasitas per tahun sebesar 250.000 oz emas dan 2-3 juta oz perak berbiaya rendah.

Pemegang saham Tambang Emas Martabe adalah G-Resources Group Ltd sebesar 95 persen, dan pemegang 5 persen saham lainnya adalah PT Artha Nugraha Agung, yang 70 persen sahamnya dimiliki Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan 30 persen dimiliki oleh Pemerintah Propinsi Sumatra Utara.  Dua ribu orang saat ini bekerja di Tambang Emas Martabe, 70% nya direkrut dari masyarakat di empat belas desa di sekitar tambang.

(Iksan Tejo / duniaenergi@yahoo.co.id)