Kegiatan pertambangan batubara PT Berau Coal Energy Tbk di Kalimantan Timur.

JAKARTA – PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) menjamin kepentingan nasional terkait industri batubara tetap akan diprioritaskan, meski Rosan Perkasa Roeslani dan Grup Recapital tidak lagi menjadi pengendali utama di perusahaan itu.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Berau Coal Energy Tbk yang digelar pada Kamis, 7 Maret 2013 di Jakarta, akhirnya mensahkan pergantian Presiden Direktur dari Rosan Perkasa Roeslani ke Eko Santoso Budianto.

Diketahui pada Februari 2013 lalu, Rosan telah menyatakan mundur sebagai Presiden Direktur PT Berau Coal Energy Tbk, untuk selanjutnya pucuk pimpinan perusahaan batubara itu dipegang oleh Eko Santoso Budianto.

Sebelum pergantian ini, sejumlah pihak sempat khawatir kepentingan nasional bakal terabaikan, pasca mundurnya Rosan dari pucuk pimpinan produsen kelima terbesar batubara nasional ini, seiring dengan penjualan saham Recapital di Bumi Plc baru-baru ini.

Namun ditemui usai RUPS, Rosan menegaskan bahwa kepentingan nasional akan tetap dikedepankan di Berau Coal. Karena di dalam perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia dengan kode BRAU ini, masih terdapat sejumlah pemegang saham nasional, yang memiliki komitmen tinggi.

“Di sana (Berau Coal) kan masih ada sejumlah pemegang saham nasional. Ada Samin Tan, Pak Sandi (Sandiaga Uno), dan Pak Hary Tanoe (Hary Tanoesoedibjo, Bos MNC Group). Tentu kepentingan nasional akan tetap dikedepankan,” jelasnya.

Hal senada diungkapkan Presiden Direktur PT Berau Coal Energy Tbk yang baru, Eko Santoso Budianto, bahwa kepentingan nasional akan tetap menjadi prioritas, untuk mendapat dukungan dari kegiatan pertambangan batubara yang dilakukan oleh Berau Coal.

“Dalam kepemilikan Berau Coal masih ada Samin Tan dan pemegang saham nasional lainnya. Terakhir masuk pula Pak Hary Tanoe. Kepentingan nasional akan tetap menjadi prioritas Berau Coal ke depan,” tutur Eko usai RUPS.

Bergabungnya Hary Tanoe sebagai pemegang saham Berau Coal Energy sendiri, terbaca sebagai langkah Recapital untuk mengutamakan pengusaha nasional sebagai mitra. Hary Tanoe dianggap sebagai sosok pengusaha Indonesia, yang mempunyai visi mengamankan kepentingan nasional di industri batubara, yang merupakan komoditi strategis.

Selain menyetujui dan mensahkan pergantian Presiden Direktur, RUPS Berau Coal yang berlangsung di Hotel Shangri La Jakarta juga menetapkan pergantian Direktur Keuangan. Sehingga selengkapnya jajaran Direksi PT Berau Coal yang baru adalah 1. Eko Santoso Budianto (Presiden Direktur), 2. Scott Merrillees (Direktur Keuangan), 3. Arief Wiedhartono (Direktur Tidak Terafiliasi), dan 4. David Alister Tonkin.

Sedangkan nama-nama yang berada di jajaran Dewan Komisaris adalah: 1. Sofyan A.Djalil (Komisaris Utama dan Komisaris Independen), 2.Sandiaga S.Uno, 3. Erry Firmansyah (Komisaris Independen), 4. Andi Achmad Dara (Komisaris Independen), 5. Subagyo Hadi Siswoyo, 6. Kenneth Raymond Allan, dan 7. Eva Novita Tarigan.

(Abraham Lagaligo / abrahamlagaligo@gmail.com)