JAKARTA – PT Bukaka Teknik Utama Tbk melalui anak usaha, PT Bukaka Energi, menargetkan bisa menandatangani power purchase agreement (PPA) pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Batang Merangin, Kabupaten Kerinci,  Provinsi Jambi, pada tahun ini.

Teguh Wicaksana Sari, Direktur Bukaka, mengatakan proyek PLTA Batang Merangin menelan investasi sebesar US$900 juta.
“Kapasitasnya 4×87,5 MW. Kalau PPA-nya akhir tahun ini, COD  2022 sesuai RUPTL,” kata Teguh kepada Dunia Energi di Jakarta belum lama ini.
PT Bukaka Energi merupakan entitas anak Bukaka yang difokuskan untuk mengelola bidang usaha PLTA dengan lingkup kegiatan usaha meliputi jasa operator dan pendistribusian energi listrik tenaga air serta konsultasi bidang energi listrik tenaga air.
Pada 2014,  Bukaka Energi telah mengakuisisi empat perusahaan yang menjalankan usaha pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTMH), yaitu PT Anoa Hydro Power, PT Mapping Hydro Power, PT Usu Hydro Power dan PT Sakita Hydro Power, dengan kepemilikan saham di masing-masing anak usaha tersebut mencapai 99%. Pada 2015 beberapa anak usaha, PT Anoa Hydro Power dan PT Usu Hydro Power, menunjukkan peningkatan nilai aset. Anak usaha lainnya seperti PT Mappung Hydro Power dan PT Sakita Hydro Power mengalami penurunan nilai aset dibanding 2014.
  1. Pada  2015, Bukaka Energi bersama induk usaha sepakat mendirikan perusahaan joint venture, PT Bukaka Mega Investama, dengan kepemilikan saham 1%. Perusahaan ini salah satunya akan menyelenggarakan bidang jasa operator dan pendistribusian energi listrik yang berkenaan dengan bisnis Bukaka Energi.
“Kami akan terus kaji peluang akuisisi, tidak menutup kemungkinan untuk pembangkit listrik energi terbarukan lainnya,” tandas Teguh.(RA)