JAKARTA – Pelaku usaha mengakui peluang investasi di sektor energi baru terbarukan (EBT) masih terbuka lebar, namun  kebijakan harga jual listrik yang ditetapkan pemerintah menjadi ganjalan.
“Sebenarnya, peluang investasi EBT semakin besar pada saat ini. Di seluruh dunia perhatian terhadap EBT sangat besar. Hal ini sejalan dengan perjanjian Paris 2015 yang juga telah diratifikasi Indonesia melalui UU16/2016,” ungkap Suryadharma, Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI)  kepada Dunia Energi, Jumat (3/11).
Menurut Suryadharma, yang menjadi tantangan adalah keharusan harga EBT yang harus kompetitif terhadap energi lainnya.

Secara kaidah EBT memiliki sifat yang berbeda dengan energi lainnya.
Walaupun secara kompetisi, harga EBT masih bisa bersaing dengan harga energi lainnya pada beberapa wilayah tertentu karena masih dominannya penggunaan bahan bakar minyak (BBM) untuk bahan bakar diesel.

“Namun demikian, secara over all, harga EBT belum bisa bersaing dengan batu bara pada kondisi saat ini,” kata Suryadharma.(RA)