JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menaikkan porsi Indonesia Coal Index (ICI) dalam revisi formula harga batubara acuan (HBA) menjadi 50%. Penambahan porsi ICI dinilai mampu mencerminkan harga batu bara domestik.

Adhi Wibowo, Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM, mengatakaan formula HBA merupakan harga rata-rata dari empat indeks pasar yakni ICI, Index Platts-59, New Castle Export Index (NEX ) dan New Castle Global Coal Index (GCNC). Adapun porsi keempat indeks itu saat ini masing-masing sebesar 25%.

“ICI kami naikkan porsinya lebih tinggi supaya mencerminkan kondisi batubara Indonesia. Paling tidak 50%,” kata dia.

Adhi tidak mengungkapkan besaran porsi tiga indeks lainnya dalam formula HBA. Pasalnya, besaran porsi masih dalam perhitungan. Kementeran ESDM juga  mengungkapkan kisaran harga batu bara dengan revisi formula HBA tersebut.

“Yang jelas dengan formula baru ini lebih mencerminkan harga domestik,” tukas dia.

Lebih lanjut Adhi mengatakan revisi formula HBA bisa diterapkan untuk penetapan harga pada Desember 2015 nanti. Revisi HBA, kata dia, sudah masuk dalam tahap finalisasi. “Akhir bulan ini selesai dan Desember sudah bisa digunakan,” katanya.

Kementerian ESDM setiap bulan menetapkan HBA. Periode November 2015 HBA ditetapkan sebesar US$ 54,43 per ton. Harga tersebut lebih rendah 5,15% dibanding HBA pada Oktober kemarin sebesar US$ 57,39 per ton. Harga batubara terus mengalami pelemahan sejak awal 2015 yang berada di level US$ 64,02 per ton. Penurunan harga ini paling rendah sejak 2009.(RA)