JAKARTA – PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), badan usaha milik negara di sektor pertambangan, telah menyelesaikan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara berkapasitas 2 x 30 megawatt (MW). PLTU tersebut merupakan sarana penunjang Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP) di Pomalaa, Sulawesi Tenggara.

“Selesainya PLTU batu bara menunjukkan bahwa ekspansi produksi feronikel perseroan tetap on track,” kata Tedy Badrujaman, Direktur Utama Antam.

Dia menjelaskan, setelah PLTU batu bara di Pomalaa beroperasi, biaya energi feronikel Antam diharapkan dapat turun sekitar 15-20%. Sampai dengan periode sembilan bulan pertama tahun 2016 biaya tunai feronikel Antam sudah mencapai US$3,38 per pon.

Cash cost Antam juga sudah berada di second quartile untuk produsen komoditas nikel global berbiaya rendah.

Selain PLTU batu bara, Antam juga melalukan perbaijan dan pembaruab pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang sebelumnya sudah dimiliki. Engine lama tipe 18v46 akan diretrofit agar biasa menjadi dual fuel, yakni marine fuel oil (MFO) dan gas yang saat ini sedang dalam proses.

Menurut Tedy, melalui penurunan biaya produksi dan peningkatan kapasitas produksi, pihaknya optimis akan imbak hasil dan profitabilitas yang solid dari bisnis nikel.

“Selama sembilan bulan pertama 2016, volume produksi feronikel Antam tercatat 14.393 TNi, meningkat 12% dibanding periode sama tahun lalu sebesar 12.838,” tandas Tedy.(RA)