JAKARTA – Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Unit 4 berkapasitas 315 megawatt di Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten diproyeksikan tuntas pada 2019. PT PLN (Persero) dan pihak pengembang telah menyelesaikan land clearing dan siap melakukan pembangunan.

“Seluruh kesiapan pembangunan telah kami selesaikan. Nantinya pasokan dari Lontar Unit 4 akan memperkuat sistem Jakarta-Banten dan akan masuk sub sistem Balaraja,” ujar Murtaqi Syamsuddin, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN, Selasa (10/5).

Proyek PLTU Unit 4 merupakan lanjutan dari proyek existing PLTU Unit 1,2 dan 3 dengan kapasitas total sebesar 3 x 315 MW yang saat ini telah beroperasi dan sudah masuk sistem kelistrikan Jawa-Bali.

Pembangunan PLTU Lontar Unit 4 ditandatangani  pada 17 september 2015 dengan efektif kontrak 1 April 2016 dan merupakan aset milik PLN atau EPC dengan nilai kontrak sebesar US$ 225 juta, ¥ 18 miliar dan Rp. 1,58 triliun.

Sebesar 70% nilai kontrak tersebut dibiayai dari pinjaman yaitu US$ 179 juta dan ¥ 16,4 miliar dari Japan Bank International Corporation (JBIC) sebesar 60 % dan SMBC sebesar 40 %. Sedangkan 30 % dari kebutuhan pendanaan proyek disediakan dengan ekuitas PLN.

Semua pembiayaan dari pinjaman dilakukan dengan model direct landing atau langsung ke PLN tanpa jaminan Pemerintah dengan bunga rendah.

“Untuk pendanaan dengan pinjaman langsung ke PLN tanpa jaminan Pemerintah, sudah tiga kali diperoleh PLN dari sumber pendanaan Eropa untuk proyek lain. Sedang dari sumber pendanaan Jepang, proyek PLTU Lontar ini adalah yang pertama tanpa menggunakan jaminan Pemerintah, artinya kami dipercaya oleh pihak kreditur,” ungkap Murtaqi.

Dia menambahkan, proyek PLTU Unit 4 ini merupakan satu rangkaian dari program 35.000 MW yang saat ini tengah digarap oleh PLN bersama pengembang swasta dalam rangka meningkatkan rasio elektrifikasi sebagai salah satu perwujudan nawacita dari pemerintahan Joko widodo–Jusuf Kalla.

Sejalan dengan itu, untuk mendukung pembangunan PLTU Unit 4, PLN juga akan menambah penguatan jaringan transmisi 500 kV ring Jakarta. Dengan keseluruhan pembangunan tersebut, maka diharapkan pada 2019 pasokan listrik ke Jakarta akan semakin kuat.(RA)