JAKARTA – PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR), emiten listrik di kawasan indusri, memproyeksikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 280 megawatt (MW) di Babelen, Bekasi, Jawa Barat siap beroperasi tahun ini. Pembangkit yang terdiri dari dua boiler itu menggunakan teknologi CFB dari Eropa.

“Pembangunan pembangkit sudah dimulai sejak Desember 2012 dan sesuai rencana akan selesai pada 2017,” ujar Andrew K. Labbaika, Presiden Direktur Cikarang Listrindo.

Perseroan saat ini mengoperasikan dua pembangkit, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di kawasan industri Jababeka dan MM2100 dengan total kapasitas terpasang 864 MW. Sebesar 218 MW di antaranya merupakan unit cadangan untuk dioperasikan apabila diperlukan ketika turbin gas yang ada menjalani perawatan.

Penambahan kapasitas terpasang menjadi salah satu strategi perseroan untuk mengantisipasi pertumbuhan permintaan kapasitas listrik di masa depan.

“Cikarang Listrindo sangat terbuka dan mendukung pemerintah dan PT PLN (Persero) untuk meningkatkan penambahan kapasitas pembangkit di Indonesia,” kata Andrew dalam laporan tahunan perseroan.

Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi 6%-7% setahun, kapasitas listrik membutuhkan tambahan 7.000 MW per tahun. Artinya, dalam lima tahun ke depan sejak 2014, penambahan kapasitas 35 ribu MW menjadi suatu keharusan.

Sepanjang 2016, perseroan membukukan pendapatan US$550,9 juta, naik 0,5% dibanding pencapaian tahun sebelumnya US$547,9 juta. Pendapatan berasal dari penjualan listrik kepada pelanggan kawasan industri US$401,9 juta, naik 5,3% dibanding 2015 sebesar US$381,8 juta. Serta penjualan ke PLN sebesar US$149 juta, turun 10,3% dibanding 2015.
Seiring kenaikan pendapatan dan adanya penangguhan pajak penghasilan yang mencapai US$74,69 juta, Cikarang Listrindo membukukan laba tahun berjalan sebesar US$103,84 juta pada tahun lalu, naik dibanding 2015 sebesar US$80 juta.(AT)