JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla unit I dengan kapasitas 110 megawatt (MW) akan beroperasi (commercial of date/COD) pada Desember mendatang. Untuk pembangkit unit 2 dan 3 dengan kapasitas yang sama akan beroperasi secara bertahap pada 2017 dan 2018.

“Pengoperasian Sarulla unit I sebesar 110 MW  pada Desember 2016 sangat signifikan mengatasi defisit kelistrikan Sumatera, khususnya Sumatera bagian utara,” kata Yunus Saefulhak, Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM kepada Dunia Energi, Rabu (22/6).

PLTP Sarulla dikembangkan Sarulla Operation Ltd, perusahan konsorsium PT Medco Power Indonesia, Itochu Corporation, Kyushu Electric Power Co, dan Ormat International Inc . PLTP Sarulla merupakan bagian dari program percepatan pembangunan pembangkit listrik 10 ribu MW Tahap II.

Proyek yang membutuhkan investasi sekitar US$1,5 miliar bermula dari ditetapkannya daerah panas bumi Sarulla-Sibual Buali-Namora Langit sebagai Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Sibual Buali dengan luas WKP 437.458 hektare (Ha) melalui SK Menteri Pertambangan dan Energi No.1521.K/034/M.PE/1990.(RA)