MATARAM – Penyediaan infrastruktur ketenagalistrikan terus diperluas, salah satunya proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga gas di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Sofyan Basir, Direktur Utama PT PLN (Persero), mengungkapkan nilai total investasi dari seluruh proyek yang akan groundbreaking dan diresmikan mencapai Rp6 triliun. Serta dapat menyerap  banyak lapangan kerja.
“Proyek PLTU Lombok Timur yang diresmikan telah menyerap sebanyak 37 ribu pelanggan baru yang siap menikmati listrik PLN. Sistem Lombok saat ini sebesar  299 MW dengan beban puncak tertinggi sebesar 227 MW dan cadangan 72 MW,” kata Sofyan saat peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek pembangunan PLTG  di Desa Tanjung Karang Permai, Sekarbela, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat (20/10).
Ignasius Jonan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan proyek pembangunan pembangkit PLN harus menjadi contoh proyek infrastruktur lainnya,  terutama di sektor ketenagalistrikan menjadi lebih efisien.
“Saya mohon ke PLN untuk dapat memberikan contoh efisiensi terhadap investasi per MW dan biaya operasi, sehingga yang lain bisa ikuti dan tarif listrik tidak naik tapi turun. Pak Presiden berpesan kalau bisa tidak naik,” ungkap Jonan.
Data PLN menyebutkan  kondisi kelistrikan di Indonesia sekarang dalam keadaan yang  baik, karena tidak ada pemadaman akibat defisit daya pembangkit.
Sofyan mengatakan seluruh sistem besar kelistrikan PLN telah surplus, dan beberapa daerah mempunyai reserve margin lebih dari 30%.
“PLN saat ini siap melayani permintaan penyediaan tenaga listrik. Kami berharap agar ketersediaan daya yang cukup ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, terutama oleh kalangan industri. Program 35.000 MW juga telah mengakomodir tumbuhnya kawasan ekonomi khusus (KEK) dan kawasan industri (KI). Dengan dukungan kelistrikan dari PLN, diharapkan industri akan tumbuh dan membawa multiplier effect bagi perekonomian nasional, “kata Sofyan.
Peresmian proyek pembangkit di NTB dan NTT juga dihadiri Menteri BUMN Rini Soemarno,  Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi, Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya, Pimpinan dan anggota Komisi VI dan Komisi VII DPR RI, Direktur Jenderal Deputi dan jajaran Kementerian ESDM, jajaran  jajaran direksi PLN, serta direksi dan konsorsium kontraktor.
Selain pembangunan pembangkit bertenaga gas, Jonan juga meresmikan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lombok Timur kapasitas 50 MW (2×25).
Tujuh proyek yang di Groundbreaking dan diresmikan oleh Menteri ESDM adalah
1. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Lombok Peaker.  Berkapasitas 150 MW dan berlokasi di desa Tanjung Karang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Dengan investasi Rp 1,6 triliun.  Proyek ini akan menyerap tenaga kerja sejumlah 365 orang pada fase konstruksi dan 25 orang pada fase operasi. PLTGU ini diharapkan akan Commercial Operation Date (COD) pada Februari 2019.
2. Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bima.
Berlokasi di Dusun Bonto, Kecamatan Asakota, Kota Bima Nusa Tenggara Barat. Pembangkit ini dibangun dengan kapasitas 50 MW. Dengan total investasi Rp 637 miliar.  Proyek akan menyerap tenaga kerja sekitar 300 orang. PLTMG Bima direncanakan akan COD pada Oktober 2018.
3. PLTMG Sumbawa kapasitas 50 MW. Pembangkit yang berada di desa Labuan Badas Kabupaten Sumbawa ini menelan investasi lebih dari Rp744 miliar  dan menyerap tenaga kerja hingga 285 orang. Ditargetkan PLTMG Sumbawa akan selesai pada Oktober 2018.
4. PLTMG Kupang Peaker kapasitas 40 MW. Pembangkit ini dibangun di Dusun Panaf, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang. Ditargetkan akan selesai pada November 2018. Dengan total investasi lebih dari Rp 700 miliar, pembangkit ini menyerap tenaga kerja lebih dari 300 orang.
5. Selanjutnya, untuk mendukung kelistrikan di Pulau Flores, dibangun Mobile Power Plant (MPP) Flores berkapasitas 20 MW. Berlokasi di Dusun Rangko, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat. Menelan investasi lebih dari Rp427 miliar dan menyerap tenaga kerja hingga 210 orang selama masa konstruksi dan 25 orang selama fase operasi.
6. PLTMG Maumere kapasitas 40 MW yang berlokasi di desa Hoder, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka-Flores Nusa Tenggara Timur. Selama masa konstruksinya proyek ini menyerap tenaga kerja sekitar 285 orang dengan nilai investasi lebih dari Rp694 miliar.
7. PLTU Lombok Timur yang mempunyai kapasitas 2×25 MW berlokasi di Desa Padakguar, Kabupaten Lombok Timur. Proyek dengan total nilai investasi Rp1,2 triliun telah menyerap tenaga kerja sebanyak 1.200 orang pada fase konstruksi dan 470 tenaga kerja saat operasi dengan prosentase 95% orang Lombok dan 85% di antaranya adalah penduduk Desa Padakguar.(RI)