JAKARTA – Pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) Sidrap berkapasitas 75 megawatt (MW) diproyeksikan mampu melistriki 70 ribu pelanggan di Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan daya listrik rata-rata 900 VA. PLTB Sidrap yang berlokasi di Watang Pulu, Sindereng Rappang, Sulawesi Selatan, merupakan pembangkit listrik tenaga angin pertama dan terbesar di Indonesia yang memanfaatkan lahan kurang lebih 100 hektar.

Bob Saril, General Manager PT PLN  (Persero) Wilayah Sulselrabar, mengatakan PLTB Sidrap akan memperkuat sistem kelistrikan, sehingga cadangan daya sistem Sulsel akan menjadi 500 MW pada 2018. Pengerjaan pembangunan PLTB Sidrap direncanakan selesai awal 2018.

“Nantinya, listrik yang dihasilkan seharga 11 sen per KWh. Saat ini listrik PLN sudah surplus dan apabila ada pemadaman itu dikarenakan ada pemeliharaan jaringan, bukan kekurangan daya,” kata Bob, Sabtu (30/9)

Ignasius Jonan, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) saat mengunjungi PLTP Sidrap mengapresiasi pembangunan PLTB Sidrap dan perhatian pemerintah atas bauran energi yang akan terus ditingkatkan.

“Bauran  energi tersebut nantinya akan dimanfaatkan sebagai bahan bakar salah satunya untuk transportasi, yaitu mobil listrik,” ujar Jonan dalam keterangan tertulisnya.

Dalam kunjungan ke PLTP Sidrap, Jonan didampingi Anggota DPR Komisi VII,  Direktur Bisnis PT PLN (Persero) Regional Sulawesi Selatan Syamsul Huda, GM PLN Wilayah Sulselrabar Bob Saril  dan Bupati Sidrap Rusdi Masse.

Kondisi kelistrikan PLN Wilayah Sulselrabar saat ini surplus dengan daya mampu 1.250 MW dan beban puncak mencapai  1.050 MW. Dengan demikian PLN masih memiliki cadangan daya 200 MW yang dapat memasok ke pelanggan.

Seiring dengan sinkronnya beberapa pembangkit baru, pada 2018 PLN Wilayah Sulselrabar akan memiliki cadangan daya 500 MW.

“Oleh karena itu PLN mengajak investor agar jangan ragu berinvestasi di Sulsel karena listrik surplus dan jaringan semakin andal,” tandas Bob.(RA)