JAKARTA – PT PLN (Persero) menargetkan bisa merealisasikan proyek pembangkit listrik dengan total kapasitas 26 ribu megawatt (MW) pada 2019 dalam proyek pembangkit 35 ribu MW. Nicke Widyawati, Direktur Perencanaan Korporat PLN, mengatakan target proyek pembangkit 35 ribu MW tidak berubah, namun PLN baru bisa merealisasikan sebesar 26 ribu MW. Selain faktor kesanggupan, penuntasan proyek pembangkit mengikuti kebutuhan listrik masyarakat.

“26 ribu MW akan selesai. Kalau Pak Jonan (Menteri ESDM) bilang kebutuhannya kurang 15 ribu MW atau 19 ribu MW, tapi kita akan selesaikan 26 ribu MW akan selesai. Jadi kita harapkan industri tumbuh,” kata Nicke di Jakarta, Rabu (25/1).

Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan, target pencapaian proyek pembangkit 35 ribu MW tetap, namun dalam implementasinya pemerintah bersikap realistis. Hal tersebut tidak terlepas dari kondisi perekonomian yang menurun dibanding saat perencanaan awal.
“Kan dulu dibuat pada rancangan pertumbuhan ekonomi delapan persen per tahun, tapi faktanya kurang lebih lima persen. Tahun ini pemerintah prediksi 5,2 persen,” kata Jonan.

Menurut dia, pemerintah hingga 2019 membutuhkan kapasitas listrik terpasang sebesar 70 ribu MW. Kapasitas listrik sebesar itu dinilai cukup untuk bisa menopang kebutuhan yang diperlukan menjaga kestabilan perekonomian Indonesia. PLN hanya tinggal menambah sekitar 15 ribu MW kapasitas listrik karena saat ini pemerintah mencatat ketersediaan listrik sudah mencapai 55 ribu MW.

“Saat ini sekitar 55 ribu MW, jadi 15 ribu MW lagi yang harus di selesaikan dalam bentuk COD pada 2019. Proyek 35 ribu MW bukan stop, tapi mungkin tidak bisa selesai pada 2019,” kata Jonan.(RI)