JAKARTA – PT PLN (Persero) akan mempercepat proses tender untuk memilih partner atau mitra PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 3 berkapasitas 800 megawatt (MW).

Supangkat Iwan Santoso, Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN, mengungkapkan saat ini tengah dilakukan proses pemilihan partner dan keputusan penetapan ditargetkan bisa dilakukan pada akhir 2017.

PLTGU Jawa 3 menjadi salah satu pembangkit yang paling diminati saat pelaksanaan lelang.

“PJB nanti partner sama swasta, itu PLTGU Jawa 3 diharapkan akhir tahun atau awal tahun depan (bisa ditetapkan partner). Banyak sekali calonnya,  sekitar 40-an mitra,” kata Iwan saat ditemui di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Senin (13/11).

Seiring kepastian partner maka proses pembangunan pembangkit diharapkan akan rampung pada 2021. Ini bertepatan dengan selesainya fasilitas pembangunan di Lapangan Jambaran Tiung Biru.

PLTGU Jawa 3 merupakan bagian dari proyek pembamgkit 35 ribu MW. Pasokan gas akan berasal dari Jambaran Tiung Biru.  Dalam Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) antara PLN dan PT Pertamina (Persero) harga gas ditetapkan sebesar US$7,6 per MMBTU flat selama masa kontrak 30 tahun.

PLN sebenarnya mendapatkan jatah alokasi gas dari proyek Jambaran Tiung Biru sebesar 100 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).  Namun untuk kebutuhan gas di PLTGU Jawa 3 hanya sekitar 80 MMSCFD.

“Kebutuhan gas (PLTGU Jawa 3) sekitar 80-an MMSCFD, tapi ini kan ada di Semarang Gresik,  pembangkit eksisting ada juga,” kata dia.

Iwan memastikan PJB tetap akan menjadi pemilik saham mayoritas pembangkit minimal 51% dan mitra atau partner 49%.(RI)