JAKARTA – PT PLN (Persero) sudah sepatutnya fokus pada pengembangan sistem transmisi  agar ada sinergi pembangunan sektor kelistrikan, dibanding ikut mengembangkan panas bumi.

Surya Darma, Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), menegaskan salah satu kendala dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT) adalah keterbatasan transmisi, dan itu hanya bisa dilakukan PLN.

“Jika fokus PLN terpecah, termasuk keinginan untuk ikut mengembangkan panas bumi, akan berdampak negatif bagi target kelistrikan pemerintah dan juga pengembangan panas bumi di Indonesia,” kata Surya Darma, kepada Dunia Energi.

Menurut Surya Darma, pengembangan transmisi kelistrikan tidak boleh dilakukan oleh pihak swasta. Disisi lain, pembangunan pembangkit listrik bisa dilakukan PLN maupun swasta.

“Saya sependapat dengan Menteri ESDM yang meminta PLN untuk fokus bangun transmisi guna mendukung proyek 35 ribu MW dan meningkatkan rasio elektrifikasi dibanding ikut mengembangkan panas bumi,” tandas Surya Darma.

Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sebelumnya meminta PLN lebih fokus mengembangkan jaringan transmisi. Pasalnya, dari target pembangunan 46.597 kilometer jaringan transmisi untuk mendukung proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW), baru sekitar 8% atau 3.809 km yang sudah beroperasi.

“Kalau tidak ada transmisi berbahaya. Jika PLN bisa bangun transmisi, segera laksanakan,” tegas Jonan.(RA)