JAKARTA – PT PLN (Persero) menargetkan proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan total kapasitas 450 megawatt (MW) dapat beroperasi tahun ini di wilayah Sulawesi.

“Totalnya mau masuk tahun ini ada 450 MW, di Jeneponto, dan ekspansi dari Bosowa. Ada empat unit PLTU,” kata Machnizon Masri, Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara, di Jakarta.

Machnizon mengatakan, PLN juga tengah mempersiapkan pelaksanaan tender untuk pengembangan pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT). Saat ini PLN fokus pada upaya mengatasi defisit listrik di wilayah Pulau Sulawesi.

“Sesuai Permen dan RUPTL, kita akan buat tender pembangkit EBT. Yang kita lakukan sekarang bagaimana agar tidak ada defisit lagi, serta pengadaan listrik desa (Lisdes),” kata dia.

Menurut Machnizon, PLTU Taliwang di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan kapasitas 2×7 MW saat ini progress pembangunan sudah mencapai 80%. PLTU akan terdiri dari dua unit, dan direncanakan beroperasi tahun ini.

PLN sudah melakukan pembicaraan soal izin pembangunan dermaga yang belum dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) untuk keperluan supply batu bara.

“Pemerintah setempat meminta kami untuk memanfaatkan Pelabuhan Lalar yang berjarak lebih dari 10 kilometer (km) dari lokasi pembangkit. Dari pelabuhan itu batu bara bisa diangkut dengan menggunakan truk,” ungkap Machnizon.

Pengoperasian PLTU Taliwang diharapkan akan menambah pasokan daya listrik di Sumbawa menjadi 64 MW dengan beban puncak sebesar 47 MW. Dengan demikian, Sumbawa memiliki cadangan daya sebesar 17 MW.

Penambahan pembangkit listrik baru diharapkan dapat mendorong peningkatan rasio elektrifikasi di NTB. Hingga akhir 2016, rasio elektrifikasi di NTB tercatat 77,68%, melebihi target awal 75,9%. “Diusahakan pada 2019 bisa mencapai 95%,” tandas Machnizon.(RA)