JAKARTA – PT PLN (Persero) saat ini sedang mengkaji kemungkinan untuk menambah pasokan listrik ke Kawasan Industri Medan (KIM). Sejauh ini KIM mengaku kewalahan dan membutuhkan tambahan tenaga listrik hingga 200 Megawatt (MW) untuk melayani investor yang baru masuk.

Direktur Utama PT KIM, Gandhi D Tambunan mengungkapkan, selama ini pihaknya kewalahan melayani permintaan investor, karena kemampuan pasokan listrik yang ada baru 90 MW. “Para investor meminta kepastian sumber pasokan listrik bagi kelancaran usaha mereka,” ujarnya.

Gandhi mengatakan, dengan pesatnya pertumbuhan investor yang masuk ke KIM, kawasan industri yang berada di Sumatera Utara itu membutuhkan 200 MW lebih pasokan listrik dari PLN. Berangkat dari itu, KIM bersama PLN melakukan kajian bersama penambahan pasokan listrik hingga 200 MW untuk KIM.

Nota kesepahaman kerjasama kajian itu, telah ditandatangani Gandhi dan Direktur Utama PLN, Nur Pamudji di Jakarta, Jumat, 15 Februari 2013. Isinya berupa kesepakatan tentang kajian penyiapan langkah kerja sama bisnis pasokan listrik, bagi pelaku industri di Kawasan Industri Medan.

“Kerja sama bisnis jangka panjang ini mengutamakan prinsip saling menguntungkan demi memajukan perekonomian Medan dan Sumatera Utara,” ujar Nur Pamudji usai penandatanganan nota kesepahaman.

Pada hari yang sama, selain dengan PT KIM, PLN juga meneken kerjasama terkait persiapan penambahan pasokan listrik sebesar 25 MW ke Bangka – Belitung, dengan PT Timah Tbk. Juga kesepakatan pasokan listrik 70 MW untuk smelter mangan di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.

Nur Pamudji menambahkan, dengan semakin andalnya pasokan listrik di beberapa daerah, PLN semakin siap mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. Diantaranya dukungan kesiapan pasokan listrik untuk industri-industri skala besar.

(Iksan Tejo/duniaenergi@yahoo.co.id)