JAKARTA – PT PLN (Persero) berencana menggelar tender pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mulut tambang berkapasitas 2×100 megawatt (MW) di Kalimantan Utara (Kaltara).

Djoko Rahardjo Abumanan, Direktur PLN Bisnis Regional Kalimantan, mengatakan tender pembangunan PLTU 2×100 MW masuk dalam Rencana Usaha Penyeddiaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2017-2026.

“Akan ada PLTU Mulut Tambang 2 x100 MW akan dilakukan pelelangan dengan schema best effort di Kaltara. (Pelelangan) Tunggu RUPTL yang baru di tandatangani, sesuai permen 19/2017,” ungkap Djoko kepada Dunia Energi, Selasa (14/3).

Presiden Joko Widodo sebelumnya telah meresmikan PLTU 4×25 MW di Parit Baru, Jungkat, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar). PLTU tersebut merupakan bagian dari proyek kelistrikan 35 ribu MW.

PLTU tersebut melanjutkan proyek serupa tapi tidak sama yang mangkrak, yaitu PLTU 2x50MW di lokasi yang berdekatan. Sebelumnya, proyek kerja sama kontraktor China dan Indonesia yang dinamakan PLTU 1 Kalbar tersebut mulai dibangun sejak 2010 lampau dan ditargetkan rampung 2012.

Di Kalimantan Barat terdapat enam proyek pembangunan PLTU, yaitu PLTU 1 Kalbar, Parit Baru (2x50MW); PLTU 2 Kalbar, Bengkayang (2×27,5 MW); PLTU 3 Kalbar, Bengkayang (2×55 MW), PLTU Sanggau (2x7MW); PLTU Sintang (2×7 MW), dan PLTU Ketapang (2×10 MW). Dari keenam PLTU tersebut, hanya PLTU Sanggau yang telah beroperasi.

Di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel), PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melalui anak usahanya, PT Tanjung Power Indonesia, telah mencapai kesepakatan pembiayaan (financial close) untuk proyek PLTU 2×100 MW.(RA)