JAKARTA – PT PLN (Persero) menargetkan sistem transmisi tol listrik Kalimantan pada 2019 akan terbangun di Kalimantan Utara (Kaltara), Kalimantan Timur (Kaltim), Kalimantan Selatan (Kalsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), dan sebagian Kalimantan Barat ( Manismata). Saat ini sudah terbangun sistem transmisi sebanyak 700 sirkuit di Kalimantan.

“2019 yang harus dibangun totalnya 7.800 kilometer (Km) sirkuit. Kemarin itu kita bangun 700,” kata Djoko Rahardjo Abumanan, Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN di Jakarta.

Menurut Djoko, PLN juga sedang menugaskan konsultan dan research and development (R&D) untuk study stability system atas sistem tol Kalimantan, terkait rencana pengembangan sistem transmisi kelistrikan yang menghubungkan Pulau Kalimantan dengan negara-negara terdekat. Interconection Borneo akan menggunakan back bone 275 kV dan 500 kV.

“Baru study untuk APG, Asean Power Grade, trans Asean, tersambung antar negara. Malaysia kan sudah tersambung dengan Singapura, Singapura terkoneksi ke Thailand, Thailand dengan Laos, Thailand dengan Vietnam, semua tersambung,” ungkap dia.

Pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik di Indonesia pada 2015-2024 diproyeksikan rata-rata ssekitar 8,7 persen per tahun. Target tambahan kapasitas pembangkit listrik tahun 2015 sampai 2019 mencapai 42,9 gigawatt (GW). 7,4 GW merupakan pembangkit yang tengah tahap konstruksi, sedangkan 35,5 GW lainnya adalah rencana pembangkit yang akan dibangun PLN bersama IPP. Di akhir 2020, pemerintah menargetkan rasio elektrifikasi sebesar 99 persen.

Djoko menekankan bahwa pihaknya akan berupaya memperkuat sistem transmisi kelistrikan di Pulau Kalimantan guna mendukung interkoneksi trans Asean.

“Kita harus kuat dulu, baru keluar. Jangan sombong keluar, tapi di dalamnya masih berantakan,” tandas Djoko.(RA)