PASURUAN – PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO), anak perusahaan PT Pertamina Hulu Energi, untuk keempat kalinya meraih penghargaan dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur atas laporan pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup kategori terbaik. Keberhasilan PHE WMO, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di bawah pengawasan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), didasarkan pada ketaatan perusahaan dalam melaksanakan pengelolaan lingkungan sesuai dokumen lingkungan (AMDAL/UKL&UPL) dan peraturan lingkungan lainnya.

PHE WMO juga dinilai taat dalam mengelola kualitas limbah (cair, padat dan emisi udara) sesuai baku mutu lingkungan, dan ketaatan perusahaan dalam melaporkan program pengelolaan lingkungan dengan tepat waktu kepada pemerintah daerah.

Pertimbangan terakhir, Pemprov Jatim menilai PHE WMO memiliki kontribusi terhadap pengelolaan Lingkungan di Propinsi Jawa Timur serta pembinaan masyarakat sekitarnya melalui program community development.

Sri Budiyani, General Manager PHE WMO, mengatakan pemberian penghargaan ini merupakan salah satu bukti nyata apresiasi pemerintah daerah terhadap konsistensi PHE WMO dalam pengelolaan lingkungan hidup.

“Tentu kami sangat bangga empat tahun berturut-turut meraih penghargaan terbaik dari Pemprov Jatim. Terlebih karena penghargaan ini melalui penilaian dan kriteria yang begitu ketat,” ujar Sri disela penyerahan pengharga di Pasuruan, Kamis (28/7). Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo kepada General Manager PHE WMO Sri Budiyani pada Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia Provinsi Jawa Timur 2016.

Menurut Sri, sebagai anak perusahaan Pertamina yang bekerja dalam industri migas, ketaatan dalam pengelolaan lingkungan hidup merupakan suatu keharusan. Ketaatan itu, lanjutnya, juga dibuktikan dengan keberhasilan PHE WMO dalam meraih PROPER Hijau dalam tiga tahun berturut-turut.

“Tahun lalu PHE WMO masuk dalam kategori kandidat peraih PROPER Emas, penghargaan seperti itu menjadi penyemangat manajemen dan seluruh karyawan dalam terus melaksanakan pengelolaan hidup terbaik dengan memadukan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah seputar operasi,” ungkap dia.

Sri menambahkan PHE WMO juga terus melakukan peningkatan dalam pengelolaan lingkungan hidup yang terbuktikan lewat keberhasilan mencapai ISO 14001 dan OHSAS 18001, lanjut Sri Budiyani, PHE WMO juga menjadi industri migas pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikasi ISO 14064 (Perhitungan dan Pelaporan Gas Rumah Kaca).

“Field Logistic Lamongan juga menerima rekor MURI sebagai gudang logistic Migas pertama yang menerima ISO 9001,” tukas dia.

Dalam program pengelolaan lingkungan ini, PHE WMO juga mendorong keterlibatan karyawan dalam Program Orang Tua Asuh Pohon (OTAP) dan Mangrove In Office, PHE WMO juga mendorong keterlibatan masyarakat.

Sri mencontohkan, dalam program pembibitan mangrove dan cemara laut di Kecamatan Sepulu, misalnya, PHE WMO juga menjadikan program untuk membantu peningkatkan taraf hidup masyarakat yang mengelolanya.

“Kami sedang mengembangkan kawasan mangrove di Bangkalan yang telah kami mulai dengan penanaman mangrove beberapa tahun lalu menjadi pusat informasi dan pendidikan Mangrove (Mangrove Information Centre). Disana telah ada local hero yang ikut menjaga dan sedang berjuang mengembangkan kawasan itu menjadi obyek wisata menarik di Bangkalan,” kata Sri.(AT)