JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui anak usahanya, PHE Abar, menemukan cadangan gas baru di wilayah kerja (WK) migas Abar. Sumber cadangan gas baru ditemukan setelah dilakukan pengeboran sumur eksplorasi sebagai bagian dari komitmen pasti pada tiga tahun pertama. Selain mengebor satu sumur eksplorasi, PHE Abar juga melakukan studi geologi dan geofisika (G&G) serta survei seismik laut 2D.

“Pada akhir kuartal IV 2017 PHE ABAR telah melakukan pemboran sumur eksplorasi Karunia 1-X dan berhasil memperoleh cadangan gas sebesar 84 BSCF di reservoar batu pasir formasi Cisubuh dan Parigi pada kedalaman 2.600 kaki atau sekitar 800 meter,” kata Theodorus Duma, General Manager PHE Abar, Rabu (7/2).

Kontrak kerja sama pengelolaan WK Abar ditandatangani pada 22 Mei 2015. WK Abar terletak di utara WK PHE Offshore North West Java (ONWJ) dan sebelah timur WK Offshore Southeast Sumatera (OSES) dan merupakan area relinquishment dari operator sebelumnya, IIAPCO – Arco – BP.

Theo mengatakan formasi saat ini merupakan sesuatu yang baru dikembangkan, dimana sebelumnya dihindari karena berada dalam kategori shallow gas hazard.

“Dengan penemuan ini, PHE Abar berhasil membuktikan potensi dari hazard menjadi cadangan yang sebelumnya dihindari,” kata dia dalam keterangan tertulisnya.

Di sisi lain, PHE Abar dalam kegiatan  pemboran sumur eksplorasi Karunia 1-X berhasil melakukan penghematan sebesar 30% dari angka authority for expenditure (AFE) yang telah disetujui.

Selama 65 hari kegiatan operasi lepas pantai dengan total 239 pekerja, PHE Abar berhasil mencapai target zero fatality, zero incident, zero property damage dan mempertahankan total jam kerja selamat selama 246.669 jam.

“Hal ini terwujud berkat kerja sama yang baik antara semua pekerja dan jajaran manajemen tanpa loss time incident (LTI) dengan menerapkan Pertamina Golden Rules yaitu; taat peraturan, intervensi terhadap tindakan tidak aman dan yang menyalahi peraturan, serta memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap QHSSE,” kata Theo.(RI)