JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor hulu menargetkan laba bersih 2019 mencapai US$ 592 juta. Proyeksi tersebut lebih dari 100% target laba pada 2018 yakni sebesar US$211,2 juta. Meidawati, Direktur Utama PHE, mengatakan untuk mengejar target peningkatan laba, manajemen juga dipastikan akan menggenjot kegiatan produksi dan eksplorasi.

Seiring dengan itu, PHE mengalokasi dana investasi (capital expenditure/capex) sebesar US$448 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti peningkatan HSSE, pemboran, hingga perbaikan fasilitas.

“Untuk anggaran biaya operasi (operational expenditure/opex) sebesar US$1.243 juta,” kata Meidawati kepada Dunia Energi, Senin (14/1).

Untuk target produksi minyak perusahaan mematok angka produksi sebesar 79 ribu barel per hari (bph), serta untuk target produksi gas sebesar 804 juta kaki kubik per hari (mmscfd). “Total produksi migas 218 ribu barrel oil ekuivalen per day (boepd),” katanya.

Target produksi migas PHE tahun ini dipatok meningkat dibanding target tahun lalu. Tahun lalu target minyak hanya sebesar 70 ribu bph dan gas sebesar 771 mmscfd. Kegiatan pengeboran dipastikan juga akan digencarkan untuk tahun ini guna mencapai target yang dicanangkan.

Menurut Meidawati, pada tahun ini ada pengeboran 45 sumur pengembangan serta pengerjaan ulang atau work over 47 sumur. PHE juga tetap akan melakukan kegiatan eksplorasi untuk tahun ini guna mendapatkan cadangan migas baru. Ada 13 pengeboran sumur eksplorasi yang telah direncanakan. Kegiatan lainnya adalah kegiatan survey seismik 2D sepanjang 3.819 KM lalu kegiatan seismik 3D seluas 190 KM2. “Target temuan 2C sebesar 195 MMBOE 1P sebesar 75 MMBOE,” tandas Meidawati.(RI)