JAKARTA– PT Pertamina Hulu Energi Siak, anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE), menalangi seluruh porsi kewajiban PT Riau Petroleum Siak, badan usaha milik daerah (BUMD), untuk mendapatkan 10% hak partisipasi atau participating interest (PI) di Wilayah Kerja Siak di Provinsi Riau.

“PHE Siak menalangi kewajiban BUMD dan akan dikembalikan oleh BUMD dari bagi hasil produksi bagian mereka,” ujar Ekariza, Direktur Operasi dan Produksi PHE kepada Dunia-Energi, Selasa (7/8). Namun, Ekariza tak menjelaskan berapa dana yang disiapkan PHE Siak untuk menalangi kewajiban Riau Petroleum.

Penandatanganan perjanjian pengalihan PI 10% dari PHE Siak kepada Riau Petroleum dilakukan di Pekanbaru, Selasa. Penandatanganan dilakukan oleh Ekariza dan Direktur Utama PT Riau Petroleum Siak Suharyanto dan disaksikan oleh Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman. Turut hadir dalam acara tersebut Kepala SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Utara Hanif Rusdji dan General Manager PHE Siak Rizaldi Winant.

Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No 37 Tahun 2016 tentang Ketentuan Penawaran Participating Interest 10% Pada Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi, berlaku ketentuan bahwa BUMD dapat menjadi mitra pemegang participating interest paling banyak 10% dalam pengelolaan wilayah kerja migas yang berada di wilayah provinsi yang bersangkutan, yaitu Riau.

“PHE Siak mendukung penuh penyertaan PI 10% kepada pemerintah daerah. Melalui penyertahaan ini kami berharap menjadi awal yang baik untuk bersama-sama semakin memajukan industri migas di Riau demi mendukung kebutuhan energi nasional dan kebutuhan pelaku industri khususnya di Riau,” kata Ekariza.

Ekariza, Direktur Operasi dan Produksi PT Pertamina Hulu Energi. (Foto: Dokumentasi PEP)

PHE Siak adalah operator dari Kontrak Bagi Hasil pada Wilayah Kerja Siak yang ditandatangani dengan SKK Migas dan berlaku efektif sejak 2014. Wilayah operasi PHE Siak mencakup area sekitar 2.484 kilometer persegi di cekungan Sumatera Tengah yang terbagi menjadi 3 area aktif yaitu Siak I (Buaya, Tanjung Medan), Siak II (Batang), dan Siak III (Jingga, Kelabu, Lindai, Rintis, dan Menggala South).

Estimasi cadangan P1 Blok Siak 5959 MSTB dan Blok Kampar 1722 MSTB. Hingga semester I 2018, produksi Blok Siak sebesar 1.758 barel per hari (bph), turun dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 1.995 bph. Sedangkan produksi Blok Kampar sebesar 1.006 bph, lebih rendah dari 1.293 bph (year-on-year).

“Kami sedang mengusahakan pekerjaan well service work over untuk menaikkan produksi minyak,” jelas Ekariza. (DR)