JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui anak usahanya PT PHE Salawati akan memasok gas untuk pembangkit listrik di Raja Ampat, Papua yang dioperasikan BUMD PT Raja Ampat Makmur Madani. Gas sebesar 20 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dipasok dari lapangan Teluk Berau C Wilayah Kerja Salawati akan mulai mengalir pada 2018.

Rencana pasokan gas ke Raja Ampat tertuang dalam kesepakatan awal (head of agreement/HoA) antara PHE dengan Raja Ampat Makmur Mandiri yang ditandatangani, Rabu (24/5).

Gunung Sardjono Hadi, Direktur Utama PHE, mengatakan HoA diharapkan dapat segera ditindaklanjuti menjadi perjanjian jual beli gas (PJBG) untuk memberikan kepastian volume dan harga gas.

“Tentunya kita siap berdiskusi lebih detail terkait bagaimana bisa mengeksekusi HOA tersebut. Harga sedang dalam proses perhitungan keekonomian lapangan,” kata Gunung kepada Dunia Energi, Jumat (26/5).

IGN Wiratmaja Puja, Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sebelumnya mengatakan pasokan gas dari PHE diproyeksikan bisa menghasilkan tambahan pasokan listrik baru hingga 100 megawatt (MW) di Raja Ampat.

“Penandatanganan kesepakatan ini dapat mendorong utilisasi gas bumi terutama di kawasan Timur Indonesia. Gas yang akan diproduksi kira-kira sebesar 20 MMSCFD yang apabila difokuskan untuk listrik di wilayah Raja Ampat akan cukup untuk 100 MW, kata Wiratmaja.

Menurut Wiratmaja, dengan adanya kepastian pasokan gas untuk pembangkit diharapkan ada implementasi percepatan pembangunan di wilayah Raja Ampat. Apalagi tidak hanya memiliki potensi wisata bahari, Raja Ampat juga memiliki sumber daya alam berupa gas yang cukup potensial jika dikembangkan.

“Selama ini untuk memenuhi kebutuhan energi di Raja Ampat masih menggunakan BBM yang diimpor dari berbagai negara di Timur Tengah. Oleh karena itu, penandatanganan HOA ini menandai dimulainya era penggunaan gas untuk kelistrikan dan industri di kabupaten tersebut,” ungkap dia.

Peningkatan pemanfaatan gas bumi untuk kelistrikan dan industri di Raja Ampat dan Halmahera sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk bekerja sama dengan pemda mengembangkan kawasan yang memiliki sumber energi.

“Di mana ada sumber gas, di situlah kita kembangkan dulu. Itu kebijakan kita,” kata Wiratmaja.(RI)