JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk menargetkan pembangunan jaringan gas (jargas) kota di Pasuruan – Probolinggo, Jawa Timur tuntas pada Desember 2018. Proyek yang telah dibangun sejak April hingga akhir Oktober pembangunan fisiknya telah mencapai 69,54%.

“Target akhir Desember rampung,” kata Gigih Prakoso, Direktur Utama PGN, Rabu (31/10).

Jaringan gas Pasuruan-Probolinggo akan mengalirkan gas dari sumber yang dikelola Husky CNOOC Madura Ltd sebesar 0,2 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Proyek jargas tersebut memiliki nilai kontrak Rp96,88 miliar.

Jargas sepanjang 107,9 km ditujukan untuk melayani 11.339 Sambungan Rumah (SR), yang terdiri dari Kota Pasuruan 51 km untuk melayani 6.314 SR. Serta Kota Probolinggo sepanjang 56,9 km yang terbagi dalam delapan sektor untuk melayani 5.025 SR.

Menurut Gigih, kedepan jargas akan semakin menjadi fokus dalam pembangunan fasilitas dan infrastruktur dalam rangka pemanfaatan gas, terutama melalui pipa yang terus meningkat.

Hingga kini, penggunaan gas melalui pipa, terhitung masih sedikit. Padahal, selain lebih konsisten dari sisi pasokan, harganya pun relatif lebih murah.

“Gas merupakan energi masa depan yang sangat membantu kehidupan masyarakat. Indonesia melalui PGN mempunyai potensi besar sebagai penyangga dan pelayan bagi masyarakat,” ungkap Gigih.

Beberapa keunggulan gas pipa, khususnya yang didistribusikan PGN antara lain berasal dari sumber gas bumi di dalam negeri.

“Artinya, penggunaan gas pipa bagi konsumsi rumah tangga tidak membebani neraca perdagangan lantaran impor gas yang terjadi pada LPG,” kata dia.

Keunggulan lainnya adalah bisa langsung dirasakan oleh masyarakat sebagai konsumen karena cukup membayar Rp4.000 per m3. Sebaliknya, untuk konsumsi LPG 3 kg, konsumen harus merogoh kocek Rp5.200 per m3, itupun mesti ditopang subsidi.

Dengan pembangunan jargas, ribuan warga yang berada di beberapa kelurahan di jalur pipa Pasuruan-Probolinggo, akan menikmati layanan gas dari PGN.

Pada tahun ini diluar penugasan pemerintah, PGN akan membangun 550 SR. Untuk yang menggunakan alokasi dana pemerintah ditargetkan terbangun jargas sebanyak 89.906 SR. Apabila semua terealisasi maka total sambungan jargas rumah tangga yang dimiliki Indonesia akan menjadi 463.646 SR.

Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), realisasi pembangunan jargas hingga kuartal III 2018 baru 39,6% pembangunan fisik.

Saat ini sedang disusun peraturan presiden untuk mempercepat pembangunan jargas. Di dalam Perpres nanti akan diatur roadmap, berikut dengan lokasi dan pengawasan program jargas tersebut. Namun yang diutamakan untuk jargas adalah di wilayah yang dekat dengan sumber gas.(RI)