JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN mengalokasikan  belanja modal  (capital expenditure/capex) sebesar Rp 8,9 triliun pada tahun ini.

Fajar Harry Sampurno, Deputi Pertambangan Industri Strategis dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mengatakan rencana investasi pada tahun ini lebih besar dibanding pada 2017.

“Pada 2017 capex Rp 3,956 triliun dan  tahun ini disiapkan Rp 8,974 triliun,” kata Fajar dalam rapat dengar pendapat dengar Komisi VI DPR, Senin (29/1).

Sebagian besar investasi PGN tahun ini dialokasikan untuk bisnis downstream, yakni sebesar Rp 4,658 triliun. Investasi di bisnis upstream atau hulu yang akan digunakan oleh satu-satunya anak perusahaan PGN, PT Saka Energi Indonesia sebesar Rp 3,472 triliun.

“Infrastruktur gas untuk pembangkit listrik sebesar Rp 592,5  miliar dan untuk supporting sebesar Rp 223 miliar,” ungkap Fajar.

Danny Pradipta, Direktur Komersial PGN, mengungkapkan penambahan infrastruktur akan terus dikejar perusahaan untuk meneruskan berbagai investasi yang telah dikerjakan pada tahun lalu.

Pada 2017, PGN mampu menambah jaringan pipa gas sepanjang 175 km, sehingga total pipa gas yang dibangun dan dikelola perseroan hingga saat ini  sepanjang 7.435 km.

Selain itu, juga dibangun jaringan gas rumah tangga (SR) di empat wilayah yang ditugaskan pemerintah serta program sayang ibu milik perusahaan. ” Tahun lalu ada 31.396 SR terbangun melalui penugasan dan program perusahaan,” kata Danny.(RI)