JAKARTA- PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS), perusahaan distribusi dan transmisi gas nasional, hingga kuartal III 2016 memiliki utang usaha senilai US$ 130,9 juta atau sekitar Rp 1,77 triliun (kurs Rp 13.500). Dari jumlah itu, sebanyak 65,7% atau US$ 91,4 juta (sekitar Rp 1,23 triliun) adalah utang usaha kepada dua kontraktor kontrak kerja sama (KKS), yaitu kepada PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero), selaku pihak berelasi sebesar US$ 24 juta dan kepada pihak ketiga, yaitu ConocoPhilips (Grissik) Ltd sebesar US$ 67,4 juta.

Laporan keuangan PGN kuartal III 2016 publikasi menyatakan, selain Pertamina EP, PGN juga memiliki utang usaha kepada dua pihak berelasi lainnya, yaitu PT Pertamina Hulu Energi sebesar US$ 6,19 juta, naik dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Juga utang usaha kepada PT Pertamina Gas senilai US$ 2,326 juta.

Adapun utang usaha kepada pihak ketiga, yang terbesar memang kepada ConocoPhilips (Grissik) Ltd. Di luar, itu, angka utang usaha perusahaan relatif masih kecil, yaitu dengan Santos Madura Offsore senilai US$ 5,747 juta, Premier Oil Natuna Sea BV sebesar US$ 5 juta, PT Sadikun Niagamas Raya US$ 3,04 juta, dan PT Wali Nusa Energi US$ 3,449 juta.

Sepanjang periode Januari-September 2016, kinerja PGN memang masih belum membaik. Perusahaan hanya membukukan laba bersih US$ 241,99 juta, turun 21% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan laba bersih berbanding terbalik dengan jumlah pendapatan yang tercatat naik kendati tipis.

Laporan keuangan perseroan mencatat pendapatan hingga kuartal III 2016 sebesar US$ 2,16 miliar, naik US$ 17,32 juta dibandingkan pendapatan pada kuartal III 2015. Meski pendapatan naik, peningkatan beban pengeluaran PGN justru lebih tinggi. Beban pokok pendapatan (COGS) naik hingga US$ 55 juta, dari US$ 664,65 juta pada kuartal III 2015, menjadi US$ 702,89 juta pada kuartal III 2016.

Peningkatan pendapatan perusahaan terutama diperoleh dari hasil kontribusi pipa transmisi gas bumi Kalimantan-Jawa (Kalija) I. Pipa gas yang mulai beroperasi ini dikelola oleh PT Kalimantan Jawa Gas. Gas yang disalurkan dipasok oleh anek perusahaan PGN lainnya, yakni PT Saka Energi Indonesia.

Sepanjang Januari-September 2016, PGN menyalurkan gas bumi sebesar 1.595 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), naik dibandingkan periode sama 2015 sebesar 1.556 MMSCFD. Ini terdiri atas volume gas distribusi sebesar 793 MMSCFD, yang naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 789 MMSCFD dan volume transmisi/pengangkutan gas bumi sebesar 802 MMSCFD, naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 767 MMSCFD.

Sementara itu, infrastruktur pipa gas perusahaan sepanjang Januari-September 2016 bertambah sepanjang lebih dari 241 kilometer (km). Dengan demikian , total pipa yang dimiliki perseroan mencapai lebih dari 7.267 km, setara dengan 78% pipa gas bumi hilir nasional yang memasok gas bumi ke lebih dari 119.960 pelanggan. (DR)