JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS), induk usaha PT Saka Energi Indonesia menyatakan serius untuk melanjutkan keikutsertaan dalam pengelolaan Blok Sanga Sanga di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pasca berakhirnya kontrak pada Agustus 2018. Saat ini Saka Energi menguasai 26,25% hak partisipasi Sanga Sanga.

Jobi Triananda Hasjim, Direktur Utama Perusahaan Gas Negara atau PGN, mengatakan manajemen Saka Energi sudah melaporkan keseriusan, baik kepada induk usaha maupun ke pemerintah untuk ikut mengelola Blok Sanga Sanga.

“Kita sudah mengajukan, tapi kita harus tunggu. Pemerintah kan mau menawarkan itu ke Pertamina dulu,” kata Jobi saat ditemui di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Kamis (28/9).

Saka Energi melalui PT Saka Energi Sanga Sanga Limited masuk ke Blok Sanga Sanga dengan mengakuisisi 26,25% hak partisipasi yang dikuasai BP pada tahun lalu. Selain Saka, hak partisipasi Blok Sanga Sanga dikuasai VICO Indonesia 7,5% yang juga sekaligus menjadi operator. Sisanya, Virginia Indonesia Co (VIC) 15,63%, ENI 26,25%, UGO 4,38% dan OPICOIL sebesar 20%.

Kontrak Blok Sanga Sanga pertama kali ditandatangani pada 1968, kemudian diperpanjang 20 tahun pada 1990 dan mulai berlaku 1998. Setelah itu mendapat perpanjangan kedua selama 20 tahun.

Pemerintah sebenarnya sudah memutuskan Blok Sanga Sanga sebegai bagian dari delapan blok terminasi yang pengelolaannya akan diteruskan Pertamina. Namun sejauh ini manajemen Saka Energi maupun PGN sebagai induk usaha belum melakukan pembicaraan dengan Pertamina.

“Kita komunikasi dengan pemerintah yang punya alokasi. Yang bisa kasih-kasih kan pemerintah,” kata Jobi.

Menurut Jobi, Blok Sanga Sanga masih memiliki potensi yang baik dan merupakan salah satu lapangan yang masuk dalam program Saka Energi. Namun saat ini keputusan ada ditangan pemerintah, apakah mengizinkan Saka Energi bisa kembali ikut mengelola Blok Sanga Sanga atau tidak.

“Kita kan juga investasi disana. Kita juga punya pengalaman disana. Proposal resmi sudah, tinggal tunggu saja,” tegas Jobi.

Saat ini Saka Energi mengelola sepuluh 10 blok migas di Indonesia dan satu blok shale gas di Amerika Serikat. Tiga di antara blok yang dikelola dioperasikan sepenuhnya oleh Saka dengan kepemilikan 100% hak partisipasi. Ketiga blok tersebut adalah Pangkah, South Sesulu dan Wokam II.(RI)