Infrastruktur distribusi gas PGN.

Infrastruktur distribusi gas PGN.

TANGERANG – PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk (PGN) SBU Distribusi Wilayah I Area Tangerang, pada Rabu, 19 Maret 2014, melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan 17 pelanggan baru sektor industri di wilayah Tangerang, Banten. Emiten berkode PGAS ini akan memasok 550.000 meter kubik gas per bulan, ke 17 pelanggaran baru itu.

Penandatanganan kerjasama yang dilaksanakan di Hotel Aryaduta Karawaci,  Tangerang, dihadiri Direktur Pengusahaan PGAS, Jobi Triananda Hasjim, General Manager SBU Distribusi I PGN Suko Hartono, Staf Ahli Bupati Tangerang, Bambang Mardi Sentosa, dan Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Amran Arifin.

Jobi Triananda Hasjim menuturkan, 17 pelanggan baru itu akan menerima pasokan gas dengan volume 550.000 m3/bulan, dengan periode kontrak selama 5 tahun. Ia menambahkan, tahun ini akan ada lagi 19 pelanggan lain sektor industri di Tangerang, yang akan mendapatkan aliran gas dari PGAS.

Menurutnya, penyediaan dan penyaluran gas bumi untuk industri ini, menjadi bukti komitmen dan konsistensi PGAS dalam merealisasikan program konversi energi ke gas bumi, yang telah diamanatkan presiden sejak 2012.

“Sebagai BUMN yang lebih dari 48 tahun membangun infrastruktur dan mendistribusikan gas bumi di Indonesia, PGAS akan terus berusaha memperluas pemanfaatan gas bumi bagi masyarakat, termasuk sektor industri. Pemanfaatan gas bumi yang efisien, ramah lingkungan dan aman terbukti berhasil mendorong daya saing sektor industri nasional terus meningkat,” jelas Jobi.

Ia pun menyebutkan, program penyaluran gas bumi ke sektor industry, merupakan langkah yang tepat untuk terus memperkuat perekonomian daerah. Melalui pemanfaatan gas bumi, industri akan mendapatkan banyak manfaat, seperti penghematan biaya energi, peningkatan kualitas pembakaran, dan biaya pemeliharaan produksi yang lebih ekonomis.

Industri juga akan mendapatkan kemudahan handling, karena pasokan gas bumi tidak memerlukan tempat penyimpanan, serta tidak menimbulkan limbah B3 (bahan berbahaya beracun). “Sektor industri di Tangerang yang selama ini menggunakan bahan bakar minyak (BBM) dan dapat beralih ke gas bumi sangat banyak,  diantaranya adalah industri keramik, gelas, baja, makanan, kimia, dan tekstil,” ujarnya.

Jobi juga mengatakan, PGN area Tangerang saat ini  telah melayani sekitar 227 pelanggan industri menengah-besar, yang  berlokasi di Serpong, Kawasan Industri Jatake, Manis, Cikupamas, Millenium, Langgeng Sahabat, dan Modern Cikande.

Ekspansi Infrastruktur

Sejalan dengan meningkatnya investasi baru dan ekspansi usaha di daerah Banten, menurutnya PGAS akan terus mengupayakan ekspansi infrastuktur gas bumi, agar mampu memenuhi kebutuhan pelaku usaha.

“PGAS siap untuk membangun infrastruktur gas di Banten dan wilayah lainnya  di Indonesia. Namun untuk mempercepat konversi ke gas bumi, kepastian adanya pasokan gas dan iklim usaha yang kondusif terkait pengembangan pasar gas bumi harus berjalan sinergis. Dukungan pemerintah daerah juga sangat dibutuhkan, terutama berkaitan dengan perizinan, sehingga pembangunan infrastruktur gas bumi dapat berjalan lebih cepat,” tandasnya.

Jobi pun menyebutkan, PGN Area Tangerang telah membangun dan mengelola jaringan distribusi pipa gas bumi sepanjang 260 km. Saat ini PGAS juga sedang dalam proses akhir pembangunan pipa proyek CP3B Cikande-Bitung, untuk mengalirkan gas ke jaringan Banten Timur. Jaringan ini merupakan kelanjutan CP3A Bojonegara-Cikande yang telah beroperasi pada 2012, dan menjadi kelanjutan dari proyek pipa South Sumatera – West Java (SSWJ).

“Saat ini PGAS memiliki jaringan pipa gas bumi sepanjang 6.000 km yang terbentang di Sumatera dan Jawa. Industri adalah salah satu pelanggan PGAS. Adapun mayoritas pelanggan PGAS adalah rumahtangga dan usaha komersial seperti warung bakso, pempek dan lainnya,” tukas Jobi.

(Abdul Hamid / duniaenergi@yahoo.co.id)