JAKARTA -Petrochina akan meningkatkan investasi di beberapa wilayah kerja (WK) minyak dan gas yang dikelola anak usaha China National Petroleum Corporation (CNPC) tersebut menjadi US$56,9 juta pada 2018. Pada tahun lalu, Petrochina, mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 43,9 juta dan operational expenditure (Opex) US$ 201,9 juta.

“Tahun 2018 perusahaan menganggarkan investasi atau capex US$ 56,9 juta dan opex sebesar US$ 286 juta,” kata Gong Bencai, Presiden Direktur Petrochina di Jakarta, Rabu (10/1).

Menurut Bencai, salah satu target dan ekspansi bisnis utama tahun ini adalah meningkatkan kegiatan di Blok Jabung, seperti di Lapangan Sabar dan Panen. Serta melakukan reaktivasi blok-blok yang selama ini tidak dikembangkan secara masif seperti Blok Bangko.

“Kami akan melakukan reaktivasi Blok Bangko. Serta untuk di Jabung menyelesaikan pengeboran 16  sumur baru, 17 sumur di workover serta reparasi sebanyak 123 sumur,” ungkap Gong.

Untuk rata-rata produksi migas dari operasi Petrochina di Indonesia pada  2017 adalah sebesar 100 ribu barrel oil equivalen per day (BOEPD). Produksi gas mendominasi sekitar 90% dan sisanya 10% adalah produksi minyak.  Blok Jabung menjadi kontributor terbesar dalam realisasi capaian tahun lalu, yakni dengan produksi sekitar 55 ribu BOEPD, naik dibanding realisasi 2016 sebesar 53 ribu BOEPD.

“Blok Jabung juga ada penurunan produksi secara alami tapi dengan memanfaatkan teknologi yang kami kembangkan sendiri, kami sukses mempertahankan bahkan meningkatkan produksi,” kata dia.

Selain di Blok Jabung dan Bangko, Petrochina juga beroperasi di tujuh blok lainnya di Indonesia, yakni Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB P-PEJ) di Blok Tuban, JOB PPS kerja sama dengan Pertamina di Blok Salawati Kepala Burung, Blok Salawati Basin, Blok Madura, Blok South Jambi B, Blok Selat Panjang serta Blok West Jambi II.

Gusminar Vice President SCM and Operation Supports, menegaskan capex 2018 akan banyak digunakan untuk pembiayaan pengerjaan sumur-sumur baru guna meningkatkan produksi. Untuk di Blok Bangko misalnya saat ini produksi minyak hanya tujuh barel per hari, sementara jika sudah dilakukan reaktivasi sumur-sumur tersebut diharapkan akan mampu meningkat produksi. “Setelah diaktifkan kembali diharapkan menjadi 600 barel per hari,” kata dia.

Selain itu, Petrochina juga menemukan potensi gas di Blok Bangko yang rencana pengembangan (PoD) ditargetkan disetujui tahun ini.

“Produksi gas-nya diharapkan 5-10 MMSCFD. Tahun ini kami targetkan selesai PoD dan mulai konstruksi. Sekarang cari costumer kalau sudah dapat 2019 sudah produksi,” tandas Gusminar.(RI)