JAKARTA– PetroChina International Jabung Ltd (PCJL) menyatakan kesiapannya mengalirkan gas sebanyak 5 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dari lapangan South Betara/West Betara (SB-WB) untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) berkapasitas 25 megawatt (MW) di Tanjungjabung Barat, Jambi. John Halim, Field Manager PCJL, mengatakan pasokan gas sebanyak 5 MMSCFD itu telah lama dialokasikan oleh SKK Migas-PetroChina sejak 2012, namun selama ini, gas tersebut belum dimanfaatkan.

“Cadangan gas SB-WB diharapkan dapat menggantikan pasokan gas dari Lapangan Ripah untuk pembangkit listrik yang dioperasikan PT Tanjung Jabung Power (TJP) yang kontraknya telah habis,” ujar John seperti dikutip Antara.

Dia mengakui pasokan gas dari Lapangan Ripah dalam beberapa waktu belakangan ini volumenya terus menurun, dan saat ini tidak memungkinkan lagi untuk dapat memenuhi kebutuhan pembangkit listrik di Tanuungjabung Barat. Melihat kondisi gas ikutan (flare gas) dari Lapangan Ripah yang turun secara alami dengan laju penurunan yang sulit diprediksi, menurut John, PetroChina menyampaikan untuk tidak melanjutkan suplai gas kepada PT TJP terhitung sejak Minggu (19/3) pekan lalu.

Menurut John, penghentian pasokan gas dari lapangan Ripah tersebut tidak dilakukan secara tiba-tiba. Bahkan jauh waktu sebelumnya telah disampaikan secara resmi kepada pengelola pembangkit PT TJP, dengan tembusan Bupati Tanjungjabung Barat. “Selain karena jumlah cadangan sudah tidak lagi memadai, kontrak jual beli memang sudah berakhir per 19 Maret 2017,” katanya.

Selain itu, terkait dengan pengakhiran kontrak dengan PT TJP tersebut, pihak PetroChina juga secara resmi telah menyampaikan pemberitahuan kepada pimpinan SKK Migas pada awal Maret 2017.
PetroChina bersama SKK Migas berupaya secara maksimal untuk berpartisipasi dalam memasok kebutuhan gas, baik untuk sektor tenaga listrik maupun untuk memenuhi kebutuhan sektor industri lainnya di dalam negeri.

Hingga kini tercatat ada beberapa perjanjian jual beli gas yang ditandatangani PetroChina dengan sejumlah perusahaan untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri, antara lain mengalokasikan gas masing-masing sebesar 5 MMSCFD di Tanjungjabung Barat dan Tanjungjabung Timur sebanyak 10 MMSCFD yang dikelola Pemkab dan Provinsi Jambi melalui PT Jambi Indoguna Internasional (PT JII).

“Semua alokasi gas tersebut sekaligus menjadi wujud kepedulian dan kontribusi SKK Migas-PetroChina dalam memenuhi kebutuhan gas yang ada di daerah-daerah bersangkutan,” ujarnya.

PetroChina International Jabung Ltd adalah kontraktor kontrak kerja sama yang berada di bawah pengawasan dan pengendalian SKK Migas, yang mengoperasikan Blok Jabung di Jambi. Selain PetroChina, pemegang interest Blok Jabung adalah Petronas Carigali (Jabung) Ltd., PP Oil & Gas (Indonesia-Jabung) Ltd dan Pertamina Hulu Energi Jabung. (DR/ANT)