JAKARTA – Perusahaan batu bara, PT Pesona Khatulistiwa Nusantara (PKN),tengah mengkaji pengembangan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 25 megawatt (MW) di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

 

Jeffrey Mulyono, Presiden Direktur PKN, mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan negosiasi dengan PT PLN (Persero) yang dalam hal ini bertindak sebagai partner untuk wilayah usaha kelistrikan. Pembangunan PLTU diperkirakan menelan investasi minimal US$ 30 juta.

“Kami sudah punya 1×7,5 megawatt (MW), lalu Gubernur minta tambah 25 MW. Pasti kami bikin, tapi keekonomiannya harus bagus,” kata Jeffrey.

Dia mengungkapkan, pengembangan PLTU ini tidak masuk dalam rencana umum penyedia tenaga listrik (RUPTL) sehingga PLN mengusulkan untuk dilakukan kerja sama antara wilayah usaha kelistrikan.

“Memang kerja sama antar wilayah usaha kelistrikan tidak bagus untukminvestor, karena kerja samanya maksimal 5 tahun. Saat ini kita sedang lakukan negosiasi dengan PLN, mudah-mudahan dalam waktu 4 bulan beres lah,” tukas Jeffrey.

Jeffrey memastikan investasi pengembangan PLTU 25 MW tersebut akan berasal dari pinjaman bank. PKN mempersilakan jika pemerintah daerah tertarik untuk ikut bergabung dalam proyek pembangunan PLTU.

“Kami yang bangun, lalu PLN yang atur jaringannya sebagai wilayah kelistrikan partner. Karena kita pake excess power, biaya nya murah sekali. Tidak mungkin kita buat 25 MW dengan excess power, harus ada kerja sama,” tandas Jeffrey.(RA)