JAKARTA – Harga yang tak kunjung membaik, meemaksa perusahaan-perusahaan tambang berhemat. Salah satunya memakai gas sebagai ngganti bahan bakar alat berat dan kendaraan operasi mereka. Selama ini, biaya bahan bakar termasuk pos paling besar, mencapai 50 % dari kegiatan operasi. “Banyak perusahaan batubara yang datang minta gas ke kita,” ujar Presiden Direktur Pertagas Niaga, Jugi Prajogjo.
Untuk tahun 2014, Pertagas Niaga mulai membuka pasar baru dengan melayani kebutuhan gas perusahaan-perusahaan tambang batubara di Kalimantan Timur. “Kita ujicoba dulu di KPC dan Berau Coal,” ujar Jugi. Jumlahnya untuk sementara tak terlalu besar masih d sedikit, hanya 0,02 Mmscfd.
Jugi menyebutkan dengan memanfaatkan gas sebagai bahan bakar, perusahaan tambang bisa menghemat sampai 25% dari biaya yang dikeluarkan selama ini. Sebagai perbandingan, dengan BBM jika disetarakan ke gas, biaya sekitar 32 dollar per MMBTU , sementara kalau menggunakan gas hanya 21 dollar p[er MMBTU.
Pertagas NIaga, menurut Jugi, siap melayani lonjakan permintaan perusahaan tambang di Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur. “Untuk 2015, kita siapkan 30-35 Mmscfd . (HT/dunia-energi@yahoo.co.id