JAKARTA – PT PLN (Persero) tetap memasang target pertumbuhan penjualan listrik tahun ini sebesar 6,5 persen atau sama dengan realisasi pertumbuhan tahun lalu, meski pada tiga bulan pertama hanya terealisasi 2,4 persen.

Nicke Widyawati, Direktur Perencanaan Korporat PLN, mengatakan target penjualan listrik cenderung menyesuaikan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Tahun lalu naik 6,5 persen, tahun ini sama. Ini sama dengan pertumbuhan ekonomi, tahun lalu tumbuh lima persen tahun ini 5,1 persen. Jadi kurang lebih sama pertumbuhan penjualan listriknya. Electricity-nya 1,3 kali dari pertumbuhan ekonomi,” kata Nicke di Jakarta, Senin (10/4).

PLN mencatat penjualan listrik sepanjang periode Januari – Maret 2017 tumbuh 2,4 persen. Jumlah ini menurun jika dibanding pertumbuhan penjualan listrik kuartal I 2016 yang mencapai 8,15 persen.

“Kita akan fokus mendorong demand industri, bisnis, sehingga bisa absorb listrik yang tinggi. Tahun 2015 sempat anomali, pertumbuhan ekonomi 4,7 persen, tapi penjualan listrik 2,1 persen. Karena banyak yang tutup,” ungkap dia.

Menurut Nicke, khusus wilayah Jawa-Bali PLN memfokuskan pada penjualan listrik dalam upaya mencapai target penjualan. Sedangkan untuk wilayah Indonesia Timur, kata Nicke, statusnya saat ini siaga karena masih di bawah 30 persen

“Indonesia timur fokus ke penambahan kapasitas. Jadi fokusnya berbeda-beda, kalau di Jawa-Bali fokus jualan, karena kapasitas berlebih. Sampai saat ini 60-70 persen pasar ada di Jawa, industri dan bisnis dominan,” tandas Nicke.(RA)