JAKARTA – Empat perusahaan ditunjuk untuk mengerjakan konstruksi pengembangan Kilang Balikpapan, yakni SK Engineering & Construction Co. Ltd., Hyundai Engineering Co. Ltd., PT Rekayasa Industri dan PT PP (Persero) Tbk. Penunjukkan keempatnya ditandai penandatanganan Engineering, Procurement and Construction (EPC) ruang lingkup pembangunan Kilang Balikpapan, baik Inside Battery Limit (IBL) maupun Outside Battery Limit (OSBL).

Ignatius Talulembang, Direktur Mega Proyek dan Petrokimia PT Pertamina (Persero), mengatakan waktu pembangunan Kilang Balikpapan telah ditetapkan selama 4,5 tahun. “Kami sudah sepakat durasi pembangunan kilang ini 53 bulan sejak efektif date. 53 bulan ini sampai dengan mechanical complication. Commercial on Date (COD) lalu startup. Tambahan tiga bulan lagi sampai operating. Agustus 2023,” kata Talulembang di kantor pusat Pertamina Jakarta, Senin (10/12).

Pengembangan Kilang Balikpapan akan meningkatkan kapasitas hingga 100 ribu barel per hari, atau naik 38% dari sebelumnya 260 ribu barel per hari (bph) menjadi 360 ribu bph.
Selain itu, setelah revitalisasi Kilang Balikpapan selesai diharapkan akan mengurangi beban impor Solar hingga 17% seiring peningkatan produksi Solar sebesar 23% atau 30 ribu bph. Tidak hanya itu, revitalisasi Kilang Balikpapan juga akan menghasilkan produk baru berupa propylene sebesar 230 ribu ton per tahun.

“Produk (BBM) yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditargetkan. Euro 5,” tandas Talulembang.(RI)