JAKARTA – PT Pertamina (Persero) meningkatkan transparansi dalam pengadaan minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM). Melalui unit usahanya Integrated Supply Chain (ISC), perseroan meluncurkan laman ISC sehingga semua pihak dapat menerima informasi yang sama terkait proses pengadaan tersebut.

Vice President Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan dengan dikeluarkan website ISC, informasi-informasi bisnis Pertamina secara transparan akan diperlihatkan. Dalam website tersebut, akan ada banyak informasi yang diberikan seperti produk Pertamina, spesifikasi produk mulai dari kondensat, gasoline 92, gasoline 88 juga crude yang dibutuhkan di masing-masing kilang Pertamina.

Dia berharap dengan diketahui secara detail apa yang diperlukan Pertamina maka nantinya dapat memberikan kompetisi positif pada setiap mitra. Selain itu, diharapkan pula menghindari adanya praktik-praktik yang merugikan. “Itu kita buka semua. Jadi para mitra ini tahu sebenarnya kebutuhan Pertamina seperti, apa dari jenis hingga volumenya. Dari situ nanti kita akan lihat termasuk juga kita akan bagi informasi tender yang sebelumnya apa sih yang akan ditenderkan, volumenya berapa, untuk masuk di mana,” tegasnya.

Selain itu, jadwal tender juga akan ditempatkan pada website tersebut. Sayangnya, untuk pemenang tender Pertamina masih belum memutuskan untuk mempublikasikannya dalam laman tersebut. “Ini menyangkut praktik bisnis. Mitra Pertamina bisa saja merasa tidak enak apabila begitu dapat tender langsung diumumkan kepada publik,” katanya.

Sebelumnya, Wianda mengatakan ISC kini melakukan transformasi untuk memastikan ketahanan pasokan BBM dan optimasi-optimasi rantai pasok hilir berjalan dengan baik. Hal itu ditujukan agar terciptanya best practices proses pengadaan mulai dari perencanaan hingga dihasilkannya hasil terbaik melalui proses yang transparan. “Transformasi ini telah dimulai dan telah menghasilkan perubahan positif, di mana efisiensi hingga pekan terakhir November 2015 ini mencapai US$133 juta,” kata Wianda.

Vice President Bidang Optimalisasi ISC, Ardi M, mengatakan pemerintah dan direksi Pertamina telah memberikan arahan agar tata kelola ISC dilakukan dengan transparan. Dalam melakukan tender minyak mentah dan BBM harus adil dan akuntable sehinga seluruh proses bisnis ISC bisa dilacak dan dipertanggungjawabkan.

Dia menuturkan beberapa langkah yang telah dilakukan perseroan adalah memotong mata rantai pengadaan BBM. “Jika dulu harus melalui Petral, sekarang langsung dilakukan ke kantor pusat melalui ISC. Jadi tidak butuh lagi perantara yang bisa menambah biaya supply chain,” tegasnya.

ISC juga membuka kesempatan bagi banyak vendor untuk mengikuti tender pengadaan minyak di ISC. “Dengan sistem tersebut, vendor yang mengikuti tender meningkat dari 80 perusahaan menjadi sekita 200 perusahaan. Crude yang dibutuhkan juga beragam dengan harga yang kompetitif. Dengan demikian, Pertamina mendapatkan harga yang lebih baik,” katanya.(LH)