JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menghimbau masyarakat agar tidak khawatir terhadap ketersediaan LPG 3 kilogram (kg) seiring peningkatan stok hingga 19 hari. Peningkatan stok dilakukan untuk mengatasi munculnya kelangkaan LPG 3 kg di sejumlah daerah.

“Kondisi sampai dengan Desember ini stok harian Pertamina aman kami berada di kisaran 19 hari. Rata-rata nasional stok biasanya 15 hari,” kata Muchamad Iskandar, Direktur Pemasaran Pertamina dalam konferensi pers di Kantor Pusat Pertamina Jakarta, Jumat (8/12).

Pertamina sampai saat ini terus melakukan operasi pasar setiap hari, termasuk di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) sampai kondisi kelangkaan mereda.

“Masyarakat tidak perlu khawatir, berapa pun kebutuhan masyarakat akan kami penuhi. Tidak perlu khawatir jika ada terjadi kekurangan yang penting komunikasi kalau kekurangan cepet kami terima, sehingga bisa langsung lakukan aksi di lapangan,” ungkap Iskandar.

Dia bahkan heran dengan adanya kondisi kelangkaan karena Pertamina tidak ada mengurangi volume pendistribusian LPG. Data Pertamina rata-rata penyaluran per hari hingga November sebesar 20,2 ribu metrik ton (MT)-20,3 ribu MT . Untuk antisipasi kelangkaan ini perusahaan siap menambah penyaluran harian menjadi sekitar 24 ribu MT.

“Jadi tidak benar ada isu pengurangan. Ini dari rata-rata aman saya teliti. Rencana Desember kami tingkatkan 24 ribu MT harian,” ungkap Iskandar.

Menurut Iskandar, ada perubahan pola konsumsi di masyarakat yang turut meningkatkan konsunsi LPG. Setiap tahun Pertamina memprediksi lonjakan konsumsi di akhir tahun, tepatnya akhir Desember. Namun kali ini lonjakan justru terjadi pada awal Desember 2017.

“Karena memang seperti itu, kan ada Natal dan Tahun Baru sama seperti Lebaran. Tapi biasanya di akhir bulan, tapi ini tiba-tiba di awal bulan kok terjadinya,” kata dia.

Basuki Trikora Putra, Senior Vice Presiden Non Fuel Marketing Pertamina, menyatakan sejauh ini Pertamina sudah melakukan operasi pasar di MOR I wilayah Aceh dan Riau sejak 27 November 2017, kemudian di MOR II sejak 7 Desember 2017 di Sumatera Selatan dan Bangka Belitung serta wilayah Jabodetabek dan Banten.

“Total sudah 590 ribu tabung yang sudah dioperasikan pasar oleh Pertamina,” ungkap Basuki.

Harya Adityawarman, Direktur Pembinaan Hilir Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan dengan adanya komitmen dari Pertamina untuk terus memasok LPG 3 kg, masyarakat tidak perlu khawatir karena pemerintah juga telah meminta Pertamina untuk tetap menyalurkan LPG bersubsidi.

“Kemungkinan ada over kuota 2017, tapi balik lagi karena ini kepentingan untuk seluruh masyarakat pemerintah dan Pertamina menjamin kebutuhan masyarakat terpenuhi. Kami punya stok 19 hari, jadi itu stok untuk LPG sangat aman dan masyarakat dihimbau tidak perlu khawatir,” kata Harya.(RI)