JAKARTA – Realisasi efisiensi pengeluaran PT Pertamina (Persero) hingga 31 Agustus 2015 mencapai US$369,52 juta. Efisiensi ini merupakan salah satu strategi perseroan untuk menyiasati tekanan akibat buruknya kondisi perekonomian global maupun nasional serta menurunnya harga minyak.

“Angka kita untuk efisiensi dari Januari sampai 31 Agustus 2015 realisasinya itu sudah US$369,52 juta, sedangkan target efisiensi Pertamina pada tahun ini sampai US$500,42 juta,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta.

Ia juga menuturkan dalam seratus hari ke depan perseroan kembali menargetkan penghematan dana sebesar US$130 juta melalui peningkatan efisiensi di tingkat operasional serta pengelolaan kilang. Pengurangan pengeluaran ini, lanjutnya, merupakan salah satu usaha mitigasi Pertamina untuk mengatasi situasi moneter yang buram dan harga minyak mentah yang sedang dalam kondisi tidak stabil.

“Kondisi harga minyak mentah yang kurang baik dan kurs rupiah yang sedang melemah harus tetap mempertahankan tingkat produksi migas dan investasi Pertamina, sehingga beberapa kegiatan akan dilakukan secara internal sebagai wujud efisisensi,” kata Wianda. .

Namun, kata Wianda, walaupun pengurangan biaya terus dilaksanakan, Pertamina tetap akan melaksanakan prioritas strategis yang telah ditetapkan, yakni melakukan ekspansi di hulu agar produksi migas dapat dipertahankan. “Selain itu, perseroan juga akan tetap mengembangkan infrastruktur serta jaringan distribusi hilir, terutama Bahan Bakar Minyak (BBM), elpiji, dan gas,” tambahnya.(DD)