JAKARTA –  Setelah melakukan perombakan dalam struktur direksi, PT Pertamina (Persero) kini kembali melakukan perubahan di sisi lini bisnis dengan membentuk tiga anak perusahaan baru.

Elia Massa Manik, DIrektur Utama Pertamina,  mengatakan sebagai perusahaan energi khususnya Minyak dan Gas (migas) sudah sewajarnya Pertamina terus berinvestasi.

“Investasi kalau perusahaan migas ini keharusan agar terus berkembang, bukan satu pilihan tapi kewajiban,” kata Massa di Jakarta,  Senin (28/8).

Ketiga anak usaha baru yang dipersiapkan korporat adalah PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), PT Pertamina Power Indonesia dan PT Pertamina International Shipping.

Massa menjamin pembentukan anak usaha baru ini tidak akan bertabrakan dengan lini bisnis BUMN lain,  seperti Pertamina Power Indonesia (PPI) yang akan bergerak di sektor Ketenagalistrikan.

Massa menegaskan sebelum membentuk Pertamina Power, perseroan telah berkonsultasi dengan PT PLN (Persero)  untuk membedakan domain bisnis yang akan dijalankan.

“Jangan dibilang mengambil bisnis PLN. Kita harus bedakan, mana power business dan electricity business,” ungkap dia.

Pembentukan Pertamina Power  sebagai jawaban dari tantangan serta pergeseran penggunaan energi dari berbahan bakar fosil menjadi Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

Jika Pertamina mempunyai Pertamina Geothermal Energi (PGE) yang mengubah uap panas menjadi listrik, maka Pertamina Power nantinya akan fokus pada konversi gas menjadi energi listrik.

“Kita ini beralih dari energi primer, kayak geothermal ya larinya ke power. Kita mengconvert panas uap ke listrik. Begitu juga dengan gas yang dikonversi ke Power. Jadi kami stick punya kompetensi dengan energi primer,” papar Massa.

Untuk Pertamina Hulu Energi nantinya akan menjadi induk usaha dari operasi-operasi Pertamina di wilayah kerja terminasi atau blok yang diambil alih Pertamina, seperti blok Mahakam yang nantinya akan dikelola PT Pertamina Hulu Mahakam.

Untuk Pertamina International Shipping merupakan pengembangan dari lini bisnis Pertamina dalam pengiriman minyak mentah dengan armada kapal lebih besar.

Dengan rencana penambahan tiga anak perusahaan baru ini maka total perusahaan migas plat merah ini akan memiliki 23 anak perusahaan baru.  Sebelumnya anak perusahaan Pertamina terbagi dalam 5 sektor yakni hulu terdiri dari delapan anak perusahaan, gas dua perusahaan, pemasaran atau hilir empat anak perusahaan, keuangan dua anak perusahaan serta sektor sumber daya manusia terdiri dari empat anak perusahaan.(RI)