JAKARTA – PT Pertamina (Persero) akan melakukan uji pasar produk gas sinteis dimetil eter (DME), untuk menggantikan liquefied petroleum gas (LPG/elpiji).
Herutama Trikoranto, Senior Vice President Research and Technology Center Pertamina, mengatakan langkah tersebut dilakukan sebagai upaya mengurangi impor bahan baku elpiji. Dalam hal ini Pertamina menggandeng Lemigas untuk mencari material yang tepat guna menghasilkan gas sintetis DME tersebut.
“Ini semacam cooking gas yang dapat membantu kebutuhan masyarakat untuk elpiji yang kebutuhannya besar, yang saat ini bahan bakunya masih impor. Nah, bagaimana kita bisa kurangi impor itu, devisa bisa dihemat. Kami manfaatkan sumber-sumber cooking gas dari domestic. Uji pasar sebelum akhir tahun ini. Sementara DME saat ini kita buat dari gas dulu,” kata Heru kepada Dunia Energi di Jakarta.
Nantinya, menurut Heru, pengembangan gas sintetis DME akan memanfaatkan potensi batu bara kalori rendah (low rank) melalui proses gasifikasi (coal gasification).
Industri gasifikasi batu bara di dalam negeri masih cukup besar ke depannya. Apalagi Indonesia memiliki banyak batu bara berkalori rendah dan perlu dikonversi agar menjadi gas sintetis.
Batu bara dengan kalori rendah dapat dikembangkan untuk memproduksi gas dimetil eter yang bisa menggantikan elpiji, sehingga impor bahan baku gas tidak lagi diperlukan. Gasifikasi batu bara adalah proses untuk mengubah batu bara menjadi fuel gas yang kaya akan CO dan H2. Hal ini bukan lagi teknologi baru. Gas yang dihasilkan dari karbonisasi coking coal telah digunakan sebagai penerangan sejak tahun 1792. Teknologi ini berkembang sangat cepat ke daerah Eropa, Jepang dan Amerika Serikat.
Menurut Heru, Pertamina berinisiatif untuk sektor hilirnya dulu, yaitu uji pasar untum produk yang dihasilkan dari coal gasification, salah satu productnya yaitu DME.
“Hilirisasi sudah siap.  Di sisi lain, kami juga siapkan sektor hulunya, yaitu merubah batu bara menjadi gas, bahan baku petrokimia, pupuk. Hulu dalam proses mematangkan rencana ini, benchmarking, pilot. Kami sudah beberapa kali bertemu dengan pihak Bukit Asam, ” kata Heru. RA)