Komplek LNG Arun yang akan disulap Pertamina menjadi fasilitas regasifikasi.

Komplek LNG Arun yang akan disulap Pertamina menjadi fasilitas regasifikasi.

JAKARTA – Direktur Gas PT Pertamina (Persero) Hari Karyuliarto mengungkapkan, saat ini pihaknya telah menyiapkan investasi untuk sedikitnya sepuluh proyek gas yang digulirkan dalam rentang 2013 – 2017. Lokasi proyek tersebut mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Sulawesi, hingga ke Papua.

Hari menerangkan, 10 proyek gas Pertamina itu, terbagi dalam tiga grand design pembangunan infrastruktur gas. Pertama, pembangunan infrastruktur gas terintegrasi Sumatera. Kedua, pembangunan infrastruktur gas terintegrasi Jawa, Dan ketiga, pembangunan infrastruktur gas Indonesia timur.

Untuk pembangunan infrastruktur gas terintegrasi Sumatera, terdiri dari empat proyek. Pertama, pembangunan “Arun Receiving and Regasification Terminal” di Aceh yang tahun ini sudah dimulai, dan ditargetkan selesai pada 2015. Kedua, pembangunan jalur pipa gas “Lhokseumawe – Medan – (Arun – Belawan) Gas Pipeline” yang juga sudah dimulai pada 2013 dan dijadwalkan selesai pada 2015.

Ketiga, ialah pembangunan jalur pipa gas “Tempino – Plaju Pipeline” di Sumatera Selatan, yang dijadwalkan berlangsung sepanjang 2013 – 2015. Lalu yang keempat, pembangunan kilang “LPG Plant Jambi Merang” di Sumatera Selatan, yang akan berlangsung sepanjang 2016 – 2017.

“Keempat proyek pembangunan infrastruktur gas terintegrasi di Sumatera ini, ditujukan guna mendapatkan nilai tambah yang maksimal dari rantai pemanfaatan gas di Sumatera,” jelas Hari di Jakarta, pekan lalu.

Selanjutnya, untuk pembangunan infrastruktur gas terpadi di Jawa, terdiri dari  empat proyek. Pertama adalah pembangunan jaringan pipa gas “Integrated Java Pipeline” di Cirebon, Jawa Barat. Kemudian yang kedua, pembangunan jaringan pipa gas “Integrated Java Pipeline” di Semarang, Jawa Tengah. Kedua proyek ini sudah dimulai pada 2013 dan ditargetkan selesai pada 2015, untuk menghubungkan jaringan distribusi gas mulai dari Cirebon, Semarang, hingga Gresik dan Sidoarjo, Jawa Timur.

Kemudian yang ketiga, Pertamina akan membangun Floating Storage Regasification Unit (FSRU) di perairan sebelah utara Semarang. Lalu yang keempat, akan dibangun mini FSRU di perairan sebelah selatan Cilacap. Dua proyek di Jawa Tengah ini akan dilaksanakan sepanjang 2016 – 2017. “Dari situ diharapkan kita bisa mendapatkan nilai tambah maksimum atas rantai pasok gas di Jawa,” jelas Hari.

Selanjutnya untuk pembangunan infrastruktur gas di timur Indonesia, kata Hari, Pertamina telah menetapkan dua proyek. Pertama, pembangunan kilang “LNG for Eastern Indonesia” yang tersebar di lima lokasi, yakni dua di Kalimantan Timur, satu di Bali, dua di Sulawesi, dan satu di “kepala burung” Papua. Proyek ini akan berlangsung sepanjang 2016 – 2017.  

Lalu yang kedua, akan dibangun kilang “LNG for Vehicle Kalimantan” yang mengambil lokasi di Kalimantan Timur, dengan target pembangunan 2016 sampai 2017. “Dari dua proyek itu, kita berharap mendapatkan nilai tambah maksimum dari rantai manfaat gas di Indonesia bagian timur,” tukasnya.  

(Abraham Lagaligo / abrahamlagaligo@gmail.com)