JAKARTA – PT Pertamina (Persero) berencana menambah hak partisipasi di ladang migas Menzel Lejmat North (MLN) di kawasan Gurun Sahara Provinsi Ourgla, Aljazair. Saat ini Pertamina sudah menguasai 65% hak partisipasi dan 35% sisanya dikuasai Repsol.
Ahmad Bambang, Wakil Direktur Utama Pertamina, mengatakan kesulitan keuangan yang tengah dialami Repsol membuka peluang bagi Pertamina untuk bisa masuk mengelola secara penuh blok MLN.

“Repsol mau jual sahamnya. Kita lagi negosiasi lapangan yang sekarang. Mereka mau jual total, sekarang lagi negosiasi,” kata Ahmad di Jakarta, Selasa (13/12).

Dia menambahkan, ekspansi di luar negeri telah membantu peningkatan produksi minyak Pertamina. Selain telah menyelesaikan akuisisi di Aljazair, Pertamina juga secara resmi telah memiliki 24,53% saham Maurel & Prom yang dimiliki Pacifico.
“Kami terus melakukan evaluasi untuk mendapatkan blok di luar negeri. salah satunya akuisisi saham Maurel & Prom, hasilnya dirasakan hingga Oktober 2016 produksi migas Pertamina 650 MBOEPD. jadi lebih tinggi 11,3% pada periode sama tahun sebelumnya,” ungkap Ahmad Bambang.

Menurut Ahmad, untuk tahun depan mayoritas investasi perusahaan sebagian besar masih akan dialokasikan untuk kegiatan di hulu. Salah satunya adalah melakukan ekspansi di luar negeri yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi.
“Dari awal, investasi Pertamina mayoritas ke upstream, dengan persentas sekitar 60-70%,” tukasnya.

Pertamina, kata Ahmad, akan segera melakukan beberapa studi dan evaluasi sebelum melakukan ekspansi. Serta melakukan seleksi wilayah mana saja yang akan diakuisisi, baik yang melalui proses business to business atau tahapan tender.
“Makanya seringkali project kita tulis pakai sandi. Ekspansi tetap, tapi tetap tergantung kemampuan Pertamina,” tandasnya.(RI)