JAKARTA – PT Pertamina (Persero) mulai mempersiapkan pembangunan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) baru di Sukabumi, Jawa Barat guna menunjang kinerja TBBM Plumpang Jakarta yang sudah kelebihan beban.

Jumali, Vice President Fuel Marketing Pertamina, mengatakan program pembangunan TBBM di Sukabumi merupakan program yang sempat tertunda dan diaktifkan lagi untuk mengurangi beban TBBM Plumpang yang merupakan TBBM tersibuk di Indonesia.

“Sudah on progress TBBM di Sukabumi. Perizinannya sudah dan tanah sudah ada. Kita (Pertamina) punya tanah disana,” kata Jumali di Jakarta, Senin (3/7).

Menurut Jumali, TBBM Sukabumi menjadi prioritas karena paling siap dari sisi persiapan lahan yang selama ini selalu menjadi kendala dalam infratruktur. TBBM Sukabumi akan memiliki kapasitas penampungan BBM sekitar 2.500 KL – 3.000 KL per hari. Jumlah kapasitas sebesar itu dinilai cukup untuk bisa membantu TBBM Plumpang menyalurkan BBM di wilayah Sukabumi, sebagian Bogor serta sebagian Cianjur.

“Itu memang sengaja dibuat untuk menunjang Plumpang. Selama ini selain dari Plumpang ada juga bantuan dari Bandung Group seperti Padalarang,” ungkap dia.

Minyak untuk TBBM Sukabumi akan dialirkan dari Kilang Cilacap melalui jaringan pipa yang tersambung dengan beberapa TBBM di wilayah Jawa Barat, seperti TBBM Tasikmalaya, TBBM Padalarang dan Ujung Berung.

“Sekarang masuk persiapan pipa dari Padalarang sampai Sukabumi jadi lebih aman. Sekarang paling jauh kan Sukabumi,” ungkap Jumali.

Kesiapan lahan pembangunan TBBM Sukabumi dan didukung kas internal, Pertamina menargetkan bisa menyelesaikan TBBM baru tersebut paling lambat empat tahun dari sekarang.

“Kan sudah masuk tahap persiapan, jadi kira-kira tiga sampai empat tahun baru operasi,” kata Jumali.

Gigih W. Irianto, Senior Vice President Fuel Marketing Pertamina, mengatakan kehadiran TBBM baru akan membuat beban TBBM Plumpang bisa dikurangi signifikan.

“Paling tidak kalau kita pecah, Plumpang tetap 50% dari demand sekarang. Sisanya, 25%-25% akan displit ke terminal lain,” kata dia.

Menurut Gigih, ketersediaan fasilitas penunjang tambahan untuk TBBM Plumpang cukup penting sehinggga bisa dilakukan perawatan bagi terminal BBM yang fungsinya sangat vital, karena menyuplai kebutuhan BBM di sekitar jantung ibu kota negara.

“Paling penting bagaimana mengurangi beban Plumpang, sehingga Plumpang ada waktu yang cukup untuk maintenance. Bisa dibayangkan kalau Plumpang ada shortage karena masalah-masalah teknis, kan sangat riskan bagi negara ini,” kata Gigih.

Selain di Sukabumi, Pertamina juga tengah menyiapkan beberapa fasilitas serupa untuk wilayah Bekasi, Depok dan Balaraja.(RI)